The Devil's Tramping Ground adalah tempat berkemah yang terletak di hutan pinus dekat kawasan Harper's Crossroads di Bear Creek, Catham County, North Carolina. Amerika Serikat.
Disebut The Devil's Tramping Ground karena di sana terdapat sebuah tanah kosong tandus berbentuk lingkaran sempurna berdiameter sekitar dua belas meter yang mana tidak ada satu tanaman tumbuh di dalam lingkaran itu selama bertahun-tahun lamanya -- tidak ada pohon, bunga, maupun rumput liar. Apapun tanaman yang ditanam di sana akan layu dan mati.
Banyak orang yang datang ke sana pada malam hari mengatakan bahwa anjing mereka menyalak, tidak berani masuk ke dalam lingkaran dan ketika mereka menempatkan sesuatu di dalamnya, barang itu lenyap keesokan paginya.
Versi cerita klasik dari lingkaran tersebut adalah tempat di mana setan mondar- mandir pada malam hari memikirkan malapetaka apa lagi yang akan mereka berikan kepada manusia.
Cerita yang beredar lainnya menjelaskan lingkaran tersebut tandus selama bertahun-tahun karena konon pernah terjadi pertempuran antara dua orang suku Indian Amerika yang berbeda. Di dalam lingkaran itulah darah mereka yang terbunuh membasahi tanah dan menyerap ke dalamnya hingga tidak ada satupun tanaman yang dapat tumbuh lagi di sana.
Ada juga yang mengatakan bahwa situs itu adalah tempat pemakaman seorang kepala suku besar Indian bernama Croatan, dan para Dewa menjaga makamnya dan menanduskan tempat itu sebagai tanda penghormatan..
Bahkan tidak sedikit orang yang percaya bahwa tandusnya lingkaran itu karena pernah menjadi tempat pendaratan UFO. Radiasi yang dikeluarkan dari mesin luar angkasanya telah memusnahkan tanaman secara permanen.
Baru-baru ini, sebuah tanda dipasang di situs yang mengganti nama The Devil's Tramping Ground sebagai "The Chatham County Vortex," dan mengklaim bahwa situs tersebut adalah persemayaman dari "Magdalene Crystal Column of energy".
Energi Magdalena adalah gagasan yang muncul di Inggris dalam dekade terakhir. Teori ini mengatakan bahwa bumi kita dikelilingi oleh jaring energi suci "Ma-Ray" yang merupakan ekspresi dari kehadiran sosok ruh feminin yang suci. Teori yang sangat kompleks karena banyak gagasan yang terlibat di dalamnya.
Tapi yang mungkin paling menarik dari sejarah The Devil's Tramping Ground adalah bahwa untuk pertama kalinya tempat itu dikaitkan dengan enegi supernatural positif ketimbang energi negatif.
Baca juga : Endless Love
Julukan The Devil's Tramping Ground sendiri merupakan bagian dari tradisi rakyat Amerika yang mendalam. Kata Devil atau Setan tampaknya telah datang ke daerah ini bersama pendatang Skotlandia-Irlandia yang tiba di North Carolina selama abad ke-18, dan menempati jalur Sungai Cape Fear, Uwharries, dan Appalachian.
Para pendatang, terutama imigran dari Ulster dan daerah di sepanjang perbatasan antara Inggris dan Skotlandia, percaya kepada supernatural seperti Devil (Setan) dan itu adalah bagian dari budaya mereka.
Obsesi terhadap supernatural mencapai puncaknya di beberapa bagian Inggris dalam kurun waktu yang panjang, bahkan sebelum sebagian besar emigrasi Skotlandia-Irlandia ke Dunia Baru. James I kelahiran Skotlandia, yang naik tahta mempersatukan Inggris dan Skotlandia pada tahun 1603, terobsesi dengan penyihir dan setan, menulis sebuah buku tentang demonologi.
Bahkan William Shakespeare juga dikatakan telah menulis unsur-unsur supernatural ke dalam salah satu karyanya "The Tragedie of Macbeth". Kepercayaan pada penyihir, hantu, goblin dan setan ini dibawa bersama para pendatang ke Amerika.
Banyak cerita rakyat dan musik rakyat Amerika Selatan yang terbentuk dari kebudayaan Skotlandia-Irlandia, dan The Devil adalah muara dari cerita itu. Kebudayaan dan nama-nama tempatnya masih tersisa. Bagi orang Skotlandia-Irlandia, tempat yang aneh atau berbahaya sering kali dinamai "The Devil" (Setan).
Itulah sebabnya nama-nama ini ada di seluruh North Carolina. Selain The Devil's Tramping Ground, North Carolina memiliki Devil's Rock, Devil's Courthouse, Seven Devils, Kill Devil Hills, Devil's Branch, Devil's Chimney, Devil's Nest, Four Devil's Elbows, Two Devil's Forks, A Devil's Knob, bahkan The Devil's Tater Patch.
Apapun itu, lingkaran tandus di hutan pinus ini dulunya dikenal sebagai sesuatu yang supernatural. Tapi karena konteks budaya di sekitar tempat itu telah bergeser, meskipun kesan supernaturalnya tetap ada tapi cerita seputar lingkaran itu telah berubah.
Dalam budaya Skotlandia-Irlandia dari mana tempat itu awalnya mendapatkan namanya, The Devil adalah karakter rumit, kenapa demikian? Karena ia sering diperlihatkan dalam tokoh komik sebagai ancaman eksistensial di kehidupan manusia tapi ada juga cerita tentang setan yang diakali oleh manusia yang menipunya agar setan menggunakan kekuatannya untuk melawan diri mereka sendiri.
Kompleksitas ini mungkin sedikit berkurang sejak The Devil's Tramping Ground pertama kali dinamai. Ekspektasi orang akan The Devil (Setan) telah berubah, dan konvergensi budaya populer dan cerita rakyat telah memainkan peranan besar dalam hal ini.
Setelah empat puluh tahun film seperti "The Exorcist", ketika The Devil susah payah melakukan perjalanan ke permukaan, kita berharap ia melakukan sesuatu yang lebih mengesankan daripada hanya sekedar berjalan-jalan dalam lingkaran. Mungkin saja ini menjadi bagian dari alasan mengapa cerita di sekitar tempat itu telah berubah banyak dalam beberapa tahun terakhir.
Karena itulah ancaman Setan di hutan telah diganti dengan ancaman lain. Sebelumnya, di sebagian besar cerita rakyat kulit putih Amerika, penafsiran situs ini dilihat dari kaca mata ilmu hitam yang dikaitkan dengan penduduk asli Amerika, di mana kompleksitas rasa bersalah dan kebutuhan untuk membangun legitimasi psikologis akan pengambil alihan tanah Pribumi sering membuat penduduk asli setempat sebagai kekuatan supernatural yang perlu dihilangkan, cerita-cerita yang memberi rasa legitimasi terhadap kepemilikan tanah oleh orang-orang Eropa.
Demikian pula, cerita The Devil's Tramping Ground sebagai situs pendaratan UFO mungkin merupakan cara untuk mengatasi kecemasan Perang Dingin dan perubahan pesat dalam teknologi dan struktur sosial diakhir abad ke-20
Ancaman kekuatan tak terkendali yang benar-benar dapat mengganggu kehidupan seseorang bergeser seiring dengan pergeseran konteks budaya yang dialami kehidupan. Ancaman berubah dari setan menjadi alien, kekuatan tak terlihat berubah dari sihir menjadi radiasi.
Melalui semua itu, tempat mistis di hutan Ini tetap ada. Apakah inkarnasi terbaru dari The Devil's Tramping Ground sebagai sumber "Energi Kristal Magdalena" akan bertahan atau tidak, dan apakah budaya telah cukup bergeser sehingga ide-ide kekuatan supernatural yang dulu ditakuti sekarang malah disembah, masih harus dikaji lagi.
Adapun apa yang terjadi dengan The Devil's Tramping Ground itu sendiri, sebagian besar pengunjung yang pergi ke tempat itu berharap melihat sesuatu kejadian supernatural yang mengerikan atau pencerahan Ma-Ray, tapi ternyata akan menemukan tempat itu sedikit mengecewakan.
Ketidaksuburan tanah tampaknya terjadi karena tingginya kadar garam di tanah tersebut secara alami, sebuah fenomena yang sangat tidak biasa terjadi di hutan-hutan pinus di Carolina.
Situs ini juga telah menyusut secara signifikan abad ini, diameter lingkaran area yang tandus sekarang hanya berukuran sekitar enam meter. Kandungan garam tanah tampaknya cukup memudar secara alami sehingga rumput sekarang tumbuh bebas di dalam lingkaran itu.
Hal utama lainnya untuk menjaga sisa lingkaran yang ada agar tetap kosong adalah menghalang injakan-injakan terus menerus yang bukan dilakukan dari setan, tetapi dari pengunjung dan anak-anak lokal yang menggunakan tempat itu sebagai tempat berpesta.
Sepertinya setan, alien, atau siapa pun yang menjaga kebersihan tempat itu telah pindah, karena kini benda-benda yang tertinggal di dalam lingkaran akan selalu tetap di sana. Situs ini sering dipenuhi dengan sampah dan botol-botol minuman kosong.
Bahkan pernah ada yang meletakkan sebuah lemari es berkarat di dalam lingkaran selama beberapa tahun, hingga akhirnya diseret oleh tangan manusia dengan bantuan sebuah truk. Mungkin saja setan telah menyerah, penyebaran sampah sudah terlalu banyak untuk bisa diatasi oleh setan.
Atau bisa jadi setan yang menghuni lingkaran itu telah pergi untuk menghuni tubuh manusia, agar semua tuduhan kejahatan yang terjadi di muka bumi ini akan jatuh kepada manusia.
Berbagai cerita tentang lingkaran tandus inilah yang membuat The Devil's Tramping Ground menjadi tempat yang menarik. Ini adalah contoh bagaimana, setelah suatu tempat diidentifikasi sebagai supranatural atau suci, identifikasi itu dapat terus bertahan bahkan di luar budaya yang menciptakan gagasan aslinya.
Gagasan tentang tempat keramat tetap ada, bahkan ketika makna kesakralan itu ditafsirkan kembali sebagai budaya baru dan konteks baru yang masuk ke wilayah tersebut.
Widz Stoops, PC-USA 06.02.2022
Maljum #22 : North Carolina State
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H