Setelah empat puluh tahun film seperti "The Exorcist", ketika The Devil susah payah melakukan perjalanan ke permukaan, kita berharap ia melakukan sesuatu yang lebih mengesankan daripada hanya sekedar berjalan-jalan dalam lingkaran. Mungkin saja ini menjadi bagian dari alasan mengapa cerita di sekitar tempat itu telah berubah banyak dalam beberapa tahun terakhir.
Karena itulah ancaman Setan di hutan telah diganti dengan ancaman lain. Sebelumnya, di sebagian besar cerita rakyat kulit putih Amerika, penafsiran situs ini dilihat dari kaca mata ilmu hitam yang dikaitkan dengan penduduk asli Amerika, di mana kompleksitas rasa bersalah dan kebutuhan untuk membangun legitimasi psikologis akan pengambil alihan tanah Pribumi sering membuat penduduk asli setempat sebagai kekuatan supernatural yang perlu dihilangkan, cerita-cerita yang memberi rasa legitimasi terhadap kepemilikan tanah oleh orang-orang Eropa.
Demikian pula, cerita The Devil's Tramping Ground sebagai situs pendaratan UFO mungkin merupakan cara untuk mengatasi kecemasan Perang Dingin dan perubahan pesat dalam teknologi dan struktur sosial diakhir abad ke-20
Ancaman kekuatan tak terkendali yang benar-benar dapat mengganggu kehidupan seseorang bergeser seiring dengan pergeseran konteks budaya yang dialami kehidupan. Ancaman berubah dari setan menjadi alien, kekuatan tak terlihat berubah dari sihir menjadi radiasi.
Melalui semua itu, tempat mistis di hutan Ini tetap ada. Apakah inkarnasi terbaru dari The Devil's Tramping Ground sebagai sumber "Energi Kristal Magdalena" akan bertahan atau tidak, dan apakah budaya telah cukup bergeser sehingga ide-ide kekuatan supernatural yang dulu ditakuti sekarang malah disembah, masih harus dikaji lagi.
Adapun apa yang terjadi dengan The Devil's Tramping Ground itu sendiri, sebagian besar pengunjung yang pergi ke tempat itu berharap melihat sesuatu kejadian supernatural yang mengerikan atau pencerahan Ma-Ray, tapi ternyata akan menemukan tempat itu sedikit mengecewakan.
Ketidaksuburan tanah tampaknya terjadi karena tingginya kadar garam di tanah tersebut secara alami, sebuah fenomena yang sangat tidak biasa terjadi di hutan-hutan pinus di Carolina.
Situs ini juga telah menyusut secara signifikan abad ini, diameter lingkaran area yang tandus sekarang hanya berukuran sekitar enam meter. Kandungan garam tanah tampaknya cukup memudar secara alami sehingga rumput sekarang tumbuh bebas di dalam lingkaran itu.
Hal utama lainnya untuk menjaga sisa lingkaran yang ada agar tetap kosong adalah menghalang injakan-injakan terus menerus yang bukan dilakukan dari setan, tetapi dari pengunjung dan anak-anak lokal yang menggunakan tempat itu sebagai tempat berpesta.
Sepertinya setan, alien, atau siapa pun yang menjaga kebersihan tempat itu telah pindah, karena kini benda-benda yang tertinggal di dalam lingkaran akan selalu tetap di sana. Situs ini sering dipenuhi dengan sampah dan botol-botol minuman kosong.
Bahkan pernah ada yang meletakkan sebuah lemari es berkarat di dalam lingkaran selama beberapa tahun, hingga akhirnya diseret oleh tangan manusia dengan bantuan sebuah truk. Mungkin saja setan telah menyerah, penyebaran sampah sudah terlalu banyak untuk bisa diatasi oleh setan.