Ketika FBI mencium keberadaan mereka di Florida, terjadilah tembak-menembak yang konon seperti sedang terjadi peperangan, suara tembakan terdengar hingga bermil-mil.
Ma Barker dan Fred terbunuh dalam baku tembak yang dahsyat itu. 'Doc' tertangkap hidup, sedangkan Herman berhasil melarikan diri.
Menurut cerita, penduduk Daytona yang sedang berburu saat itu mendengar deru suara tembakan. Merekapun menghampiri tempat dimana suara itu berasal dan menemukan sebuah rumah yang telah dipenuhi oleh lubang-lubang bekas tembakan.
Penasaran ingin mengetahui siapa korban penembakan tersebut, akhirnya mereka memutuskan untuk mendatangi rumah mayat setempat. Setiba di sana, antrian panjang sudah memenuhi jalan. The Barker yang saat itu memang masuk dalam daftar 'American Most Wanted' baik mati atau hidup, telah menarik perhatian masyarakat untuk melihat jenazahnya.
Ada sesuatu pemandangan aneh di sana, mayat Ma Barker dan anaknya Fred terlihat bagai pinang dibelah dua. Wajah bahkan postur tubuh keduanya sangatlah identik. Kalau saja mereka berdua mengenakan baju laki-laki, mungkin akan terlihat seperti anak kembar.
'Doc' yang dijebloskan di penjara Alcatraz mati terbunuh saat mencoba melarikan diri. Sedangkan Herman yang sempat melarikan diri saat baku tembak di Florida, memilih untuk menghabiskan nyawanya sendiri ketika polisi mengepungnya di Kansas.
Di Daytona, Al Capone membeli properti untuk ditempati oleh wanita simpanannya yang akhirnya bunuh diri karena tidak sanggup lagi menghadapi Al Capone dan segala masalahnya dengan hukum.
Properti lain kebanggaan Al Capone di Daytona adalah rumah yang dibangun dengan jalan panjang bawah tanah menuju sungai Halifax. Hanya orang-orang tertentu dan dipercaya olehnya yang tahu akan hal ini.
Jalan panjang bawah tanah tersebut digunakan untuk menyelundupkan minuman keras dan menghindari kejaran pihak hukum. Biasanya di sungai Halifax perahu bermotor yang mesinnya dilengkapi alat penyadap suara telah menunggu mereka untuk dibawa ke tempat tujuan selanjutnya.
Rumah tersebut hingga kini masih ditempati oleh keturunan Al Capone dan dijadikan sebagai studio kesenian di mana anak-anak setempat belajar cara melukis juga kesenian lainnya.