Licinia, gadis kecil berumur enam tahun yang kebetulan berada di jalan, menyaksikan hukuman Vestal Aquilia, tidak pernah menyangka kalau beberapa hari kemudian ia akan terpilih menjadi Vestal Virgin.
Umurnya yang sangat belia, garis keturunannya yang berasal dari keluarga aristokrat, bentuk tubuh yang sempurna dan kesehatannya yang prima menjadikan Licinia sebagai calon yang sempurna dan tepat menjadi Vestal Virgin.
Kedua orang tua Licinia sangat bangga anaknya menjadi yang terpilih.
"Aku menobatkan dirimu, Liciana, untuk menjadi Vestal Virgin yang akan melaksanakan upacara sakral yang merupakan hukum bagi Vestal Virgin melakukannya atas nama orang-orang Romawi, dengan kondisi dan syarat yang sama seperti Vestal Virgin terbaik sebelumnya"
Begitu ucapan pendeta di hari penobatan. Liciana kecil bergetar dan sangat takut.
Namun dia tidak mempunyai pilihan lain kecuali harus patuh dan menjalankan tugas yang telah diberikan kepadanya. Sedikitnya untuk tiga puluh tahun mendatang, menjaga api suci (Vesta) dari kepadaman.
Sepuluh tahun pertama merupakan tahun-tahun pembelajaran bagi si gadis kecil Licinia.
Licinia dilatih bagaimana menjadi 'Vestal Virgin' dengan tugas yang paling utama yaitu merawat dan menjaga agar api suci Vesta tetap terus berkobar.
Seperti kelima Vestal Virgin yang masih tersisa lainnya, Vestal Licinia bergantian menjaga dan merawat api Vesta. Kobaran api Vesta mewakili dua hal yaitu :
Pertama, Roma akan tetap terus menjadi Negara terkuat di dunia. Jika api padam itu pertanda bahwa Roma dalam bahaya.
Kedua, sebagai simbol keperawanan abadi Vestal Virgin.