Aku ingin pulang untuk sesuatu yang tak terpungkiri ...
Tapi waktu mengharuskan menanti.
Disetiap heningku ..
Memang selalu tersemat bayangmu
Meski tiap kusentuh pergi ..
Diam-mu kian bergelayut disudut kerlingku
Sosok coklatmu menggaruk-garuk kalbuku
Saat pikiran menerawang
Dada ini kerap berdegup kencang
Betapa angan tentangmu menggoda sukma
Walau mencumbu-mu harus tertunda ..
Ingin segera kugapai realita
memandangmu didepan mata
Mencium aromamu tanpa malu
Nikmati renyahmu tanpa ragu
Garingmu ungkapan desah rinduku
Duhai Dambaanku. ..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H