Meski menjawab "ya", belajar dari pengalaman sebelumnya saya tetap memasak untuk makan pada malam itu. Dan benar saja, hingga saya selesai makan, Ann tidak kunjung datang. Menjelang malam saat sedang duduk di beranda menikmati secangkir kopi, terlihat Ann berjalan ke arah rumah saya dengan membawa sesuatu.
"Astagfirullah dugaan saya salah, kali ini Ann ingat akan janjinya!" Sesal saya dalam hati.
Namun pas berada didepan rumah, Ann tidak berhenti tapi malah terus berjalan dan baru kemudian berhenti di rumah tetangga sebelah.
Aaah .. kali ini rupanya Ann hanya lupa kepada siapa dia telah berjanji.
Dua hari sebelum Natal kemarin Ann kembali mengetuk pintu rumah saya.
"Mobil tidak bisa di ‘start’ dan saya sudah janji akan mengunjungi John hari ini!" Suaranya terdengar sangat panik ditelepon.
John adalah kekasih baru Ann yang berumur 95 tahun dan tinggal di panti jompo. Ann mengunjunginya secara rutin.
"Jangan khawatir Ann, nanti saya akan hubungi teman yang memiliki bengkel mobil, pasti dia tidak keberatan untuk datang mengecek. Saya juga tidak keberatan antar Ann ketempat John." Ujar saya mencoba menenangkannya.
"Oh.. kamu baik sekali. Terima kasih ya!" Serunya kegirangan.
Umur bagi Ann hanya sekedar angka, kunjungan ke spa untuk urusan rambut, kuku dan wajah masih menjadi prioritas utamanya. Dalam perjalanan menuju ke tempat John, telepon genggam Ann berdering. Dengan sigap Ann mengangkatnya,
"Well, Hello Darling! Sabar ya sebentar lagi saya tiba ditempatmu" katanya penuh manja. Rupanya John yang menelpon ingin tahu dimana keberadaan Ann. Sementara saya tersenyum geli, mendengar kata 'darling' keluar dari mulut seseorang yang sudah sepuh.
Setelah selesai kunjungan ke tempat John, saya mengantar Ann kembali pulang.
Sebelum turun dari mobil Ann berkata, " Terima kasih sudah mau mengantarkan, besok saya akan membuat muffin untukmu!"
Tahu kalau tidak mungkin menolaknya, saya hanya tersenyum menggangguk.
Malam menjelang Natal tiba-tiba saya mendengar suara ketukan pintu. Ketika pintu saya buka, Ann sudah berdiri didepan pintu dengan nampan kosong di tangannya.
"Saya sudah membuat muffin untukmu, tapi muffin itu hilang" Ujarnya dengan nada sedih.