Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

"Sugar Man" Tidak Pernah Tahu Dirinya adalah Rock Ikon

6 Desember 2018   04:33 Diperbarui: 6 Desember 2018   16:48 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malik Bendjelloul yang memang terlanjur jatuh cinta akan cerita kehidupan Rodrriguez tidak bisa begitu saja melupakannya. Disusulnya Rodriguez ke Detroit untuk diminta membintangi film kehidupannya sendiri. Lagi-lagi Rodriguez menolak. Tapi Malik pantang mundur, setelah tiga kali bolak-balik ke Detroit, akhirnya Rodriguezpun menyetujuinya. Mungkin karena kasihan melihat jerih payah Malik yang gigih. 

Mulailah pembuatan film 'Searching For Sugarman' sekitar tahun 2008. Sesuai dengan kehidupan bintangnya sendiri yang amat sangat sederhana bahkan boleh dibilang miskin, film ini juga dibuat dengan amat sederhana pula. Menggunakan iPhone 4 yang baru dibelinya di tahun 2010, Malik membeli Super 8 app, seharga $1 untuk mengedit, membuat soundtrack serta animasi film tersebut.

Tapi setelah 4 tahun Malik menyerah dan tidak dapat menyelesaikan filmnya. Malik sadar tidak bisa hidup hanya dengan mengedit film. Dia butuh pekerjaan lain untuk dapat menghidupi dirinya sendiri. Ya, Malik membuat film tentang Rodriguez yang miskin yang  membuatnya menjadi miskin pula. Ironis.

Malik akhirnya menemukan produser lain dan menyerahkan film 'Searching For Sugarman' yang hanya  90% rampung dikerjakannya. Produser tersebut kemudian mengirimkannya ke Sundance film festival di Utah dan ternyata tidak hanya diterima tetapi film itu diputar pada acara pembukaan festival tersebut. Sejak itu film dokumenternya menjadi fenomena dan banyak diputar di bioskop-bioskop. Sekali lagi Rodriguez seolah kembali bangkit dari kematiannya.

Festival Film ini membawa rezeki bagi sang 'Sugarman' namanya mulai dikenal di Amerika Serikat, memakan waktu 40 tahun untuk terkenal di negaranya sendiri. Rodriguez mulai sering diundang di acara-acara TV talkshow, panggilan tour keliling tidak hanya di negaranya tapi juga di luar negeri. 

Keajaiban tidak berhenti disini, setelah Sundance Film Festival , di tahun berikutnya 2013, 'Searching For Sugarman' memenangkan piala Oscar kategori film dokumenter. Rodriguez menolak untuk datang pada acara Oscar meskipun diundang karena menurutnya walaupun itu adalah film tentangnya dan dibintangi oleh dirinya sendiri ia merasa tidak berhak atas piala itu, tapi produser dan pembuat film lah yang berhak mendapatkan semua gelar dan pujian. Rodriguez lebih memilih tidur saat acara Oscar ditayangkan. Ya, memilih tidur karena memang tidak ada TV dirumahnya.

Sementara Rodriquez cukup merasa senang dengan gelar honorary Doctor of Humane Letters yang diberikan kepadanya ditahun yang sama oleh almamaternya Wayne State University, Detroit.

Orang mungkin mengira dengan rezeki yang didapatkannya Rodriguez akan pindah ke daerah elite dengan rumah mewah dan mobil ferrari. Rodriguez justru lebih memilih tetap tinggal dirumah tua yang dibelinya secara lelang lebih dari 30 tahun yang lalu, tanpa TV dan telephone, bahkan memiliki handphone  pun juga karena anak perempuannya memaksa dan membelikannya agar mudah dihubungi untuk sesuatu yang penting.

Sedangkan seluruh rezekinya sebagian akan diberikan untuk anak-anak perempuannya, sebagian disisihkan untuk menolong teman-teman lama yang pernah menolongnya pada saat susah, dan sisanya akan di sumbangkan kepada Comunity tempat tinggalnya. Sementara dirinya sendiri hanya butuh kacamata untuk penglihatannya yang mulai buruk karena penyakit gula yang dideritanya.

Sisi paling sedih dari semua cerita nyata ini malah ada pada Malik Bendjelloul, sang pembuat film dokumenter tentang Rodriguez yang pernah dikira bunuh diri oleh penggemarnya. Justru Malik lah yang akhirnya bunuh diri karena depresi pada tahun 2014 setahun setelah menerima piala Oscar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun