Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

"A Whiter Shade of Pale" Sepucat Perawan Terpilih Era Romawi Kuno

24 November 2018   08:29 Diperbarui: 17 Desember 2018   10:24 2428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: thisdayinmusic.com

Mungkin dua kasus inilah yang dijadikan alasan kenapa Keith Reid hanya menyebutkan 16 Vestal Virgins dalam lagu 'The Whiter Shade Of Pale'.

Procol Harum sendiri kemudian memilih untuk menghilangkan beberapa bait akhir dalam lagunya, dengan alasan terlalu panjang dan dua kali lebih lama dari versi pendeknya. Atau mungkin, dengan dihilangkannya beberapa bait lagu itu Procol Harum ingin membiarkan pendengarnya memecahkan sendiri misteri hubungan sepasang kekasih tersebut atau mungkin mereka menganggap akhir cerita yang ada dalam bait itu terlalu tragis untuk di suguhkan. Sama tragisnya dengan nasib Procol Harum sendiri.

Matthew Fisher pemain drum Procol Harum pada saat lagu ini direkam menuntut Royalti dan membawa Prokol Harum empat kali ke pengadilan sejak tahun 1972 hingga 2008. Setelah 40 tahun akhirnya Matthew Fisher memenangkan kasusnya pada akhir July 2009.

Disamping telah meraih beberapa penghargaan, lagu 'Whiter Shade Of Pale' juga telah dipakai untuk 'soundtrack' beberapa film. Penyanyi terkenal pun juga telah membuat 'remake' lagu ini seperti Annie Lennox, Eric Clapton dan lain-lain.

Lagu yang berumur lebih dari setengah abad ini masih sering dinyanyikan anak-anak muda berbakat di ajang kompetisi berkelas seperti American Idol, X Factor, American Got Talent, The Voice dan masih banyak lagi.

Jadi lain kali kalian mendengarkan 'Whiter Shade Of Pale', ingatlah akan nasib gadis-gadis kecil yang terpilih itu karena sesungguhnya mereka justru tidak punya pilihan kecuali mematuhinya.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun