Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Mission:Invisible"

12 November 2018   08:00 Diperbarui: 12 November 2018   19:29 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan September lalu saya baru menyadari kalau masih punya lima hari cuti yang harus saya ambil. Rutinitas kantor yang menjenuhkan membuat saya semakin mantap untuk mengambil sisa cuti. Tapi  lima hari cuti terus mau kemana ya ?  Mau lihat apa ? Kok kadang saya merasa merencanakan cuti sama stress nya dengan menghadapi rutinitas sehari-hari . Sepertinya saya butuh cuti untuk merencanakan cuti saya ! Pfff !!

Rencana demi rencana menumpuk di benak ini yang membuat saya semakin bingung mau pergi kemana ? Mau melihat apa?  Kemudian entah apa yang merasuk ke dalam otak, tiba-tiba saya berpikir kenapa juga harus terpaku untuk ingin melihat sesuatu, kenapa tidak mencoba untuk melihat sesuatu yang justru tidak terlihat. Sebut saja cuti kali ini 'Mission Invisible'

Diantara kalian disini ada gag sih yang percaya tentang sesuatu yang tidak terlihat atau sesuatu yang gaib ? Kalau saya pribadi percaya jika Tuhan itu adil dan untuk memberi keseimbangan alam semesta ini semua yang diciptakannya pasti diciptakan juga kebalikannya. Contoh; ada hitam ada putih, ada siang ada malam, ada baik ada buruk, dan lain-lain. Jadi kalau Tuhan menciptakan sesuatu yang bisa dilihat pasti diciptakan juga sesuatu yang tak bisa dilihat.

Sampai sini kira-kira kalian sependapat gag? Kalau gag, ya sudahlah tidak perlu diteruskan bacanya. Tapi kalau masih penasaran yuk  terus dilanjutkan .

Mungkin saya terdengar agak aneh ya, apapun julukan yang diberikan kepada saya, akan saya terima dengan senang hati. Toh kalau sample darah saya dibawa ke laboratorium test DNA , kata 'Nyentrik'  pasti termasuk didalam hasil test tersebut. 

Masalahnya sekarang untuk mencapai tujuan saya pada cuti kali ini, kemana saya harus pergi? Akhirnya seperti biasa sayapun berniat bertanya pada mbah Gugel. Cuma sayangnya mbah Gugel itu tidak bisa membaca pikiran saya, jadi saya harus punya kata kunci untuk bisa bertanya pada si mbah. Kata kuncinya apa ya? Ok .. biasanya kalau kita bicara tentang yang tidak terlihat atau invisible itu akan ada hubungannya dengan paranormal atau haunted (berhantu/angker) 

Akhirnya jemari-jemari tangan saya mulai mengetik 'The most haunted city in States' woalaaa .. . Savannah-Georgia, menurut si mbah adalah kota nomor satu yang paling berhantu di US. Kemudian saya bertanya lagi pada mbah Gugel dengan kata kunci 'The most haunted Bed and Breakfast in States', mbah menjawab Foley House -Savannah, Georgia.

Well, terjawab sudah apa yang menjadi tujuan saya, berkunjung ke kota yang paling berhantu/angker dan juga menginap di Bed and Breakfast yang juga paling berhantu. Setelah selesai membuat semua perencanaan  termasuk pemesanan kamar di Folley House, tiga hari kemudian berangkatlah saya ke Savannah.

Foley House Bed and Breakfast

Kamar Westmoreland di Foley House tempat saya menginap : Dokpri
Kamar Westmoreland di Foley House tempat saya menginap : Dokpri
Pada saat mau check in, pintu masuk ke tempat ini dikunci. Hmm kok aneh .. sepertinya kehadiran saya tidak diingini disini. Tiba-tiba seorang pria berkulit hitam dengan ramah membukakan pintu dan menyapa. 

"Ibu mau check in?" 

Saya mengangguk. Dengan cepat dia menambahkan. 

"Pintu ini selalu terkunci, tapi nanti setelah check in kami akan memberikan kombinasi kodenya agar Ibu bisa dengan leluasa keluar masuk!"

Setelah selesai dengan proses check in, seorang laki-laki paruh baya datang untuk membantu saya membawa barang bawaan. 

"Apa nama kamar Ibu?" Tanyanya.

"Westmoreland" Jawab saya singkat. 

Dia terdiam memandang saya dengan dalam, perlahan mengalihkan pandangannya ke lantai.

"Itu kamarnya bagus bu, sangat bagus .. tapi apakah Ibu tahu?" 

"Tahu apa? Ada apa dengan kamar itu?" Tanya saya penasaran.

Dia tidak menjawab, karena kami sudah tiba dikamar, setelah meletakkan barang-barang, saya memberikan uang tip untuknya. Kemudian dia menyodorkan sebuah brosur.

"Semoga ini dapat menjawab pertanyaan Ibu"

Tanpa berpikir panjang saya langsung merebahkan diri di tempat tidur sambil membaca brosur tersebut.

Sebelum Foley House dibangun terjadi kebakaran hebat pada tahun 1889 di Savannah. Kemudian Foley House dibangun di tahun 1896 oleh Ms. Honora Foley seorang janda kaya raya imigran dari Irlandia . Semula niat membangun tempat ini karena ia ingin mempunya rumah yang besar. Tapi kemudian bersama anaknya seorang duda beranak lima, mereka menjadikan rumah ini bisnis Bed and Breakfast pertama di Savannah-Georgia. Bisnisnya pun sangat damai dan maju .

Reputasi Foley House mulai berubah ketika tahun 1987 hampir seratus tahun setelah Foley House dibangun, seorang pekerja bangunan menemukan sisa-sisa tengkorak manusia didalam dinding. Walaupun tidak pernah secara resmi terindentifikasi, terdapat beberapa spekulasi kalau tengkorak itu adalah tamu yang pernah tinggal di Foley House sekitar akhir tahun 1800an. Seorang eksportir  kaya raya yang mengunjungi Savannah untuk tujuan bisnis. Suatu malam dia menghilang secara misterius dan tidak pernah ditemukan lagi. Diduga telah dibunuh karena uang. Untuk menutupi kejahatannya  mayat sang eksportir itupun disembunyikan didalam dinding .

Staf Foley House sering mendengar cerita dari orang-orang yang pernah melihat seorang business man dengan pakaian era tahun 1800an berjalan mondar-mandir pada tengah malam di taman, atau kadang mereka mendengar suara-suara aneh yang tidak masuk akal. Apakah itu Wally ? Mereka menyebut ruh itu sebagai 'Wally' karena sisa tengkoraknya yang ditemukan didalam 'Wall' .

Keesokan harinya saat makan pagi, saya mendengar tamu-tamu lain saling bercerita tentang pengalaman aneh mereka semalam. Sementara dalam hati saya berterima kasih kepada ‘Wally’ yang tidak iseng muncul di kamar dan telah membiarkan saya tidur lelap.

Tom Hank di cover Movie Forrest Gump dan saya di taman yang sama : Dokpri
Tom Hank di cover Movie Forrest Gump dan saya di taman yang sama : Dokpri
Westmorley kamar  yang saya tempati lumayan bagus dengan nuansa bergaya Victorian juga terdapat balcony menghadap ke Cippewa  Square atau lebih dikenal sebagai Forrest Gump Park, adegan dimana Tom Hank pada permulaan film duduk dikursi panjang .

Apa Yang Membuat Savannah Berhantu ?

Saya dan 'Moderate Gothick' Lauren : Dokpri
Saya dan 'Moderate Gothick' Lauren : Dokpri
Setelah saya tiba di Savannah, harapan saya disini adalah makan yang enak-enak dan tidur dengan mimpi-mimpi yang menyeramkan. Kemudian saya berfikir, apa ya yang membuat Savannah menjadi kota yang paling berhantu di negara ini. Seolah tidak percaya pada apa yang dikatakan mbah gugel, saya pun mulai mencoba untuk berkenalan dengan penduduk lokal guna mencari tahu lebih banyak tentang Savannah dan bertemulah sore itu saya dengan  Lauren. Cewek manis dengan penampilan moderate gothic ini mempunyai wawasan luas tentang Savannah. 

Waktu saya bilang ke Lauren kalau nama  Savannah terdengar dikuping seperti nama seorang anak perempuan kecil yang manis dan lugu. Lauren sepertinya setuju dengan pendapat saya tapi kemudian menambahkan kalau si gadis kecil itu menyimpan rahasia besar dan kelam.

" Rahasia kelam apa sih yang disimpan Savannah?" Tanya saya penasaran. 

" Di bawah tanah kota Savannah masih banyak terbaring ruh-ruh yang belum tenang dari berabad-abad silam. Pertempuran berdarah, demam kuning yang epidemik, kebakaran besar, badai dan lain-lain yang pernah terjadi dan menelan ratusan bahkan ribuan jiwa."

Lauren diam sebentar, seolah ada sesuatu dibenaknya. Kemudian menambahkan.

" Jadi sebetulnya kota ini dibangun diatas mayat-mayat. Dari mulai kuburan orang-orang Indian, sampai jalan-jalan yang dipenuhi kuburan budak-budak dan kolonialis. Karena itulah tempat  ini sepertinya  meninggalkan populasi ruh yang bergentayangan dan masih aktif. Pokoknya  disini banyak kesempatan untuk melihat kembali orang-orang yang sudah mati"

" Wah ceritanya sama persis seperti buku yang populer itu yaa "Midnight in the garden of good and evil" . Itu loh buku yang sempat membuat kota ini menjadi terkenal!"

Lauren memandang saya sambil memperbaiki letak salah satu kalung di lehernya. Pandangannya seolah meng-iya-kan akan apa yang saya katakan tadi. 

Kalau kalian  ingin terus berada dalam jiwa dan semangat Halloween sepanjang tahun, banyak tempat-tempat yang harus kalian  datangi disini. Tapi kalau 'kegelapan' atau hal-hal yang menyeramkan adalah sesuatu yang kalian takutkan sebaiknya kalian menjauhi tempat ini. 

Pemakaman Bonaventure .

Gracie Watson di Pamakaman Bonaventure : Dokpri
Gracie Watson di Pamakaman Bonaventure : Dokpri
Sore itu Lauren mengajak saya mengunjungi Pemakaman Bonaventure yang  sudah ada sejak 150 tahun lalu. Kalau kalian pernah menbaca buku "Midnight in the garden of good and evil" yang saya sebut sebelumnya, di cover buku itu ada gambar patung 'Bird Girl'  yang diambil dari pemakaman ini. Patung itu sendiri sudah lama tidak ada disini lagi. Menurut Lauren sudah dipindahkan kedalam meseum. Walaupun begitu orang-orang masih mendatangi pemakaman  ini untuk menikmati bentuk-bentuk nisan yang beraneka ragam dan patung atau pahatan-pahatan dengan seni yang indah. Psstt .... menurut rumor sih ini juga merupakan tempat hantu-hantu legendaris antara lain 

Gracie Watson

Gracie yang dipagari agar tidak main jauh-jauh : Dokpri
Gracie yang dipagari agar tidak main jauh-jauh : Dokpri
Salah satu penduduk pemakaman Bonaventure yang terkenal dan legendaris adalah gadis kecil Gracie Watson. Di nisannya tertulis "The Beautiful And Charming Little Girl"- Gadis kecil yang cantik dan mempesona- Gracie meninggal saat berumur enam tahun karena penyakit pneumonia yang dideritanya. Banyak pengunjung datang ke makamnya dan menaruh uang koin, mainan atau pernak-pernik lainnya. Untuk mengenang Gracie dibuatlah Patung Gracie Watson di sini. 

Menurut Lauren, si kecil Gracie kini menghantui patung tersebut. Kadang suka terdengar tangisan yang berasal dari patung itu apa bia ada orang yang mencoba mengambil pernak-perniknya bahkan ada rumor yang mengatakan kalau pernah ada yang melihat patung Gracie menangis darah. Pemerintah setempat sendiri telah memagari patungnya untuk menghindari pengunjung yang menarik-narik tangan Gracie. Tapi kalau menurut Lauren, Gracie sangat lincah dan senang bermain-main, untuk menghindarinya pergi kemana-mana maka dibuatlah pagar.

Tapi pada saat saya mengunjungi Gracie dia mengizinkan saya mengambil gambarnya dan saya sama sekali tidak mendengar dia tertawa-tawa apalagi menangis.

Patung-Patung Yang Hidup

Corrine yang genit dan suka menggoda : Dokpri
Corrine yang genit dan suka menggoda : Dokpri
Terdapat banyak patung dan pahatan indah di pemakaman ini. Lauren bilang tidak selamanya patung itu diam. Seperti patung bidadari kadang suka terlihat meringis atau patung Corrine kadang suka tersenyum genit kepada pengunjung yang ingin digodanya. Suara-suara menakutkan kadang juga terdengar esperti tangis bayi di pemakaman bayi atau tawa cekikikan dimakam anak kecil.

Patung Anjing Hell Hound

Hell Hounds Dog yang suka menggonggong : Dokpri
Hell Hounds Dog yang suka menggonggong : Dokpri
Ada cerita kalau pemakaman Bonaventure juga merupakan tempat tinggal  anjing Hell Hound yang selalu menggongong pengunjung yang tidak mau pergi dari pemakaman ini. Belum ada seorangpun yang pernah melihat anjing ini disini, tapi mereka bilang pernah merasakan nafas anjing itu di kaki mereka atau mendengar gonggongan marahnya dari jauh. Saya sendiri tidak melihatnya kecuali patung anjing yang menurut saya lucu dan untunglah patung itu tidak menggonggong pada saat saya photo.

Waktu  mengunjungi pemakaman Bonaventure dari sore hingga malam hari saya tidak mengalami sesuatu yang aneh. Seperti makam-makam lain yang pernah saya kunjungi, pemakaman ini justru memberi kesan kesunyian dan kedamaian di hati.

The 17Hundred90

Di depan 17Hundred90 Inn : Dokpri
Di depan 17Hundred90 Inn : Dokpri
Pagi-pagi Lauren sudah menelpon saya di kamar dengan suara yang hampir kehabisan nafas!

" Temanku ketakutan dan pergi! Aku gag mau kamar ini sia-sia. Kalau kamu mau silahkan pakai kamarnya, temanku pasti senang banget. Kamu tinggal bayar dia harga kamar semalam, jadi dia gag perlu bayar pembatalan kamar"

Lauren dan penduduk lokal disini menganggap The 17Hundred90 , sebagai inn yang paling berhantu di sini. Bagi mereka yang pernah mendengar cerita tentang Anna, pasti akan minta untuk menginap di kamar 204. Biasanya orang harus membuat reservasi setahun sebelumnya. Ini menunjukkan betapa banyaknya orang yang  sangat penasaran dengan Anna. Nah kamar 204 inilah yang ditawarkan oleh Lauren. Dan gilanya saya menerima tawaran Lauren. Saya tidak check out dari Foley House, untuk jaga-jaga siapa tau saya diusir Anna dari kamarnya.

Lalu siapa sih Anna itu? Apa yang sebetulnya terjadi di kamar 204? 

Bermacam-macam versi cerita tentang Anna. Tapi kalau menurut Lauren , sekitar akhir tahun 1700an ada seorang budak wanita muda yang cantik bernama Anna yang jatuh cinta kepada pelaut dari Inggris. Suatu ketika pelaut ini berjanji bahwa ini adalah terakhir kali dia berlayar, jika pulang  nanti dia akan menikahi Anna dan berjanji tidak akan meninggalkannya lagi. Tapi ternyata dia tidak pernah menepati janjinya. Setelah berangkat untuk berlayar pelaut Inggris itu justru tidak pernah kembali lagi. Anna sangatlah sedih dan patah hati, akhirnya dia bunuh diri dengan lompat dari kamar 204. Kabarnya sampai sekarang dia masih menghantui kamar ini. 

Setelah menerima kunci kamar dari Lauren, saya  langsung bergegas pergi tapi tidak langsung masuk ke kamar 204, saat tiba di sana saya sempat ngobrol dengan karyawan disitu, mereka bilang kadang suka ada suara-suara berisik di dapur seperti ada orang sibuk memasak,  padahal tidak ada orang di dapur dan kadang suara berisik datang dari kamar yang kosong seperti orang membanting-banting sesuatu. Katanya dia pribadi pernah merasa ada orang yang menepuknya dari belakang, saat dia menoleh kebelakang dia tidak melihat siapa-siapa. Saya terus terang agak skeptis dengan obrolannya. 

Kamar 'Anna' 204 : Dokpri
Kamar 'Anna' 204 : Dokpri
Kemudian sebelum masuk kamar saya memutuskan untuk menikmati secangkir kopi di lobby dan sempat  disambut oleh Manager disitu yang kemudian bercerita kalau sekitar tahun 80an Stephen Spielberg pernah menginap di kamar 204. Pada saat sedang bekerja di kamar itu, tiba-tiba briefcase nya terbang melampaui meja dan menuju kearahnya. Kejadian itu membuatnya langsung check out malam itu juga. Tidak lama setelah kejadian itu Stephen Spielberg memproduksi film poltergeis . Apakah kejadian yang dialami malam itu di kamar 204 telah menginspirasi Stephen Spielberg  untuk membuat film tersebut? Entahlah ..

Yang jelas bulu kuduk saya berdiri dan mulai meragukan keputusan saya untuk tidur di sana malam itu. 

Kamar 204 seperti layaknya kamar dengan gaya Victorian style. Ada sebuah buku tamu kecil berwarna merah muda di sebelah tempat tidur dimana para tamu yang menginap di kamar itu diperkenankan untuk menulis pengalamannya tidur di kamar Anna. Saya membaca beberapa tulisan. 

Ada yang kaget terbangun tengah malam mendengar suara-suara  gelas pecah. Ada juga seorang wanita yang menulis kalau ia melihat bayangan seseorang berdiri di ujung kaki tempat tidur, bahkan ada lagi wanita yang menceritakan bahwa dia meletakkan perhiasannya disatu tempat tapi beberapa jam kemudian  pindah ke tempat lain. 

Terus terang saya pribadi tidak mau main-main dengan ruh nya si Anna, saya ingin berdamai dan minta izin untuk tidur di kamarnya, itu saja.

Mula-mula saya sama sekali tidak merasakan kehadiran Anna, yang saya rasakan justru kehadiran minuman khas tempat ini yang saya pesan lewat room service 'Tybee Island Ice Tea' ooaalaaah uenaknyaa memang sangat menyeramkan.

Keesokan siang harinya waktu bersiap-siap untuk check out, saya baru sadar kalau Anna sepertinya mengambil salah satu lipstik kesukaan saya, karena lipstik itu tiba-tiba tidak ada di tas kosmetik saya. Aah .. saya tidak mau  membesar-besarkan masalah ini, saya pikir Anna pasti kagum dengan warna lipstik yang saya pakai, hingga ingin memilikinya juga. Dan saya sangat berterima kasih kepada Anna yang telah membiarkan saya tidur nyenyak seperti bayi tanpa sedikitpun terganggu.

Untuk buku tamu yang berwarna merah muda saya tulis 

"Thank you Anna, you are so kind!" 

Terima kasih Anna, kamu baik deh!

Lauren menjemput saya dan mengantarkan saya kembali ke Foley House. Sore harinya Lauren datang lagi mengajak saya untuk berjalan-jalan 

The Kehoe House 

Kehoe House : Dokpri
Kehoe House : Dokpri
Pada saat saya lewat tempat ini dan mengambil photo saya tidak pernah menyangka kalau tempat ini berhantu. Menurut Lauren seorang yang berasal dari Irlandia bernama William Kehoe membangun tempat ini tahun 1892 dan menempatkannya bersama istri dan sepuluh anaknya. Dua orang dari anaknya adalah kembar yang tewas setelah bermain-main di fireplace. Menurut tamu-tamu yang tinggal disana sering mendengar suara anak kecil tertawa dan bermain . 

Kamar 201 dan 203 adalah kamar yang biasa didatangi oleh ruh anak kecil ini dan hal-hal yang terjadi memang seperti layaknya kenakalan anak kecil yang mengajak bermain, seperti menyalakan dan mematikan lampu, atau memainkan bel pintu, bayangan anak kecil yang  datang dan hilang seolah mengajak kita bermain petak umpet.

Setelah singgah sebentar di Kehoe, Lauren mengajak saya untuk makan malam di Moon River.

The Moon River Brewing Company

Moon River Brewing Company : Dokpri
Moon River Brewing Company : Dokpri
Tempat ini semula dibangun tahun 1821 sebagai sebuah Hotel pertama di Savannah. Pada saat itu hotel ini menjadi tempat dimana orang-orang penting tinggal. Tidak hanya Hotel, tempat ini juga berfungsi sebagai kantor pos dan Bank. Tahun 1864 tidak lama sebelum Jendral Sherman menduduki Savannah , hotel ini ditutup dan dirubah menjadi gudang tempat penyimpanan kayu dan batubara. Lalu menjadi gudang penyimpanan umum, dan kemudian gudang tempat menyimpan alat-alat kantor sampai akhirnya menjadi tempat  pembuatan bir. 

Renovasi ruangan yang tak kunjung rampung :Dokpri
Renovasi ruangan yang tak kunjung rampung :Dokpri
Tempat ini terdiri dari lantai basement , sebuah restoran di lantai utama dan tiga lantai kosong yang terlihat sama seperti tahun 1821 pada saat tempat ini dibangun. Pada saat makan malam disini, saya bertanya kepada waiter yang melayani kami, apakah tempat ini pernah di renovasi. Dia menjawab setiap ada rencana untuk merenovasi pasti selalu saja gagal. 

Tangga menuju basemen Moon River : Dokpri
Tangga menuju basemen Moon River : Dokpri
"Kejadian aneh apa yang pernah kamu alami saat bekerja disini, Breck" Tanya saya kepada waiter kami.

"Karyawan-karyawan disini sudah terbiasa melihat botol-botol minuman tiba-tiba jatuh dari rak, sendok garpu yang bergerak sendiri di meja , bayangan seperti orang mondar mandir naik turun tangga atau yang lucu ada ruh anak kecil bernama Tobi yang suka mengambil bola dari meja billyard di basemen!" 

"Kamu enggak takut?" Tanya saya lagi

"Kalau karyawan baru mungkin takut ya, kalau saya sih sudah biasa, mereka melakukan itu cuma mau memberitahu kalau mereka itu ada disini. Jadi selama mereka tidak melakukan kekerasan saya kira tidak apa-apa. Toh ini tempat mereka dan kita hanya menumpang." Jawab Breck penuh simpati.

Didepan pintu masuk Moon River Brewing Company : Dokpri
Didepan pintu masuk Moon River Brewing Company : Dokpri
Salah seorang customer yang duduk disebelah kami yang juga seorang polisi bercerita kalau dia pernah melihat seorang laki-laki yang berseragam tentara era tahun 1800an . General Manager yang kebetulan keluar menghampiri meja kami juga mengatakan kalau dia pernah merasa ada yang mendorongnya keluar pintu.

Setelah makan malam, sebelum kembali ke hotel. Lauren mengajak saya mampir ke Six Pence Club 

The Six Pence Pub

Six Pence Club : Dokpri
Six Pence Club : Dokpri
Six Pence adalah Pub dengan style British yang pertama kali dimiliki oleh Wally dan Doris dari Inggris,  juga merupakan tempat dimana para ruh-ruh berlabuh. Tempat yang selalu punya masalah dengan saluran air dan lampu-lampu ini selalu butuh perhatian untuk perbaikan, yang memakan banyak biaya, tapi tempat ini selalu ramai pengunjung hingga pemilik pub  tidak perlu takut bangkrut.

Pada saat saya disana , waitress yang melayani kami bercerita kalau pekerja di dapur suka melihat panci-panci berjatuhan dari rak dan mangkuk diatas meja tiba-tiba lompat dan jatuh kelantai.

Menurut waitress itu juga manager nya berhenti dua hari lalu karena dia melihat kursi di kantornya tiba-tiba berputar sendiri dan kemudian jatuh terguling dilantai. 

Terus terang cerita waitress ini membuat bulu kuduk saya berdiri. Setelah sekitar hampir satu jam disana saya meminta Lauren untuk mengantar saya kembali ke Foley House.

Keesokan harinya saya check out dari Foley House , sebelum melangkah jauh meninggalkan tempat ini saya sempat bergumam dalam hati. 

"Terima kasih Wally, untuk tidak ganggu saya, semalam saya tidur nyenyak!"

Terlepas dari reputasi Savannah sebagai kota paling berhantu di U.S, Savannah dipenuhi bangunan-bangunan tua yang sarat akan sejarah dan  sering menjadi sasaran produser-produser film Hollywood  untuk dijadikan lokasi pembuatan film. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun