Bulan September lalu saya baru menyadari kalau masih punya lima hari cuti yang harus saya ambil. Rutinitas kantor yang menjenuhkan membuat saya semakin mantap untuk mengambil sisa cuti. Tapi lima hari cuti terus mau kemana ya ? Mau lihat apa ? Kok kadang saya merasa merencanakan cuti sama stress nya dengan menghadapi rutinitas sehari-hari . Sepertinya saya butuh cuti untuk merencanakan cuti saya ! Pfff !!
Rencana demi rencana menumpuk di benak ini yang membuat saya semakin bingung mau pergi kemana ? Mau melihat apa? Kemudian entah apa yang merasuk ke dalam otak, tiba-tiba saya berpikir kenapa juga harus terpaku untuk ingin melihat sesuatu, kenapa tidak mencoba untuk melihat sesuatu yang justru tidak terlihat. Sebut saja cuti kali ini 'Mission Invisible'
Diantara kalian disini ada gag sih yang percaya tentang sesuatu yang tidak terlihat atau sesuatu yang gaib ? Kalau saya pribadi percaya jika Tuhan itu adil dan untuk memberi keseimbangan alam semesta ini semua yang diciptakannya pasti diciptakan juga kebalikannya. Contoh; ada hitam ada putih, ada siang ada malam, ada baik ada buruk, dan lain-lain. Jadi kalau Tuhan menciptakan sesuatu yang bisa dilihat pasti diciptakan juga sesuatu yang tak bisa dilihat.
Sampai sini kira-kira kalian sependapat gag? Kalau gag, ya sudahlah tidak perlu diteruskan bacanya. Tapi kalau masih penasaran yuk terus dilanjutkan .
Mungkin saya terdengar agak aneh ya, apapun julukan yang diberikan kepada saya, akan saya terima dengan senang hati. Toh kalau sample darah saya dibawa ke laboratorium test DNA , kata 'Nyentrik' pasti termasuk didalam hasil test tersebut.
Masalahnya sekarang untuk mencapai tujuan saya pada cuti kali ini, kemana saya harus pergi? Akhirnya seperti biasa sayapun berniat bertanya pada mbah Gugel. Cuma sayangnya mbah Gugel itu tidak bisa membaca pikiran saya, jadi saya harus punya kata kunci untuk bisa bertanya pada si mbah. Kata kuncinya apa ya? Ok .. biasanya kalau kita bicara tentang yang tidak terlihat atau invisible itu akan ada hubungannya dengan paranormal atau haunted (berhantu/angker)
Akhirnya jemari-jemari tangan saya mulai mengetik 'The most haunted city in States' woalaaa .. . Savannah-Georgia, menurut si mbah adalah kota nomor satu yang paling berhantu di US. Kemudian saya bertanya lagi pada mbah Gugel dengan kata kunci 'The most haunted Bed and Breakfast in States', mbah menjawab Foley House -Savannah, Georgia.
Well, terjawab sudah apa yang menjadi tujuan saya, berkunjung ke kota yang paling berhantu/angker dan juga menginap di Bed and Breakfast yang juga paling berhantu. Setelah selesai membuat semua perencanaan termasuk pemesanan kamar di Folley House, tiga hari kemudian berangkatlah saya ke Savannah.
Foley House Bed and Breakfast
"Ibu mau check in?"
Saya mengangguk. Dengan cepat dia menambahkan.
"Pintu ini selalu terkunci, tapi nanti setelah check in kami akan memberikan kombinasi kodenya agar Ibu bisa dengan leluasa keluar masuk!"
Setelah selesai dengan proses check in, seorang laki-laki paruh baya datang untuk membantu saya membawa barang bawaan.
"Apa nama kamar Ibu?" Tanyanya.
"Westmoreland" Jawab saya singkat.
Dia terdiam memandang saya dengan dalam, perlahan mengalihkan pandangannya ke lantai.
"Itu kamarnya bagus bu, sangat bagus .. tapi apakah Ibu tahu?"
"Tahu apa? Ada apa dengan kamar itu?" Tanya saya penasaran.
Dia tidak menjawab, karena kami sudah tiba dikamar, setelah meletakkan barang-barang, saya memberikan uang tip untuknya. Kemudian dia menyodorkan sebuah brosur.
"Semoga ini dapat menjawab pertanyaan Ibu"
Tanpa berpikir panjang saya langsung merebahkan diri di tempat tidur sambil membaca brosur tersebut.
Sebelum Foley House dibangun terjadi kebakaran hebat pada tahun 1889 di Savannah. Kemudian Foley House dibangun di tahun 1896 oleh Ms. Honora Foley seorang janda kaya raya imigran dari Irlandia . Semula niat membangun tempat ini karena ia ingin mempunya rumah yang besar. Tapi kemudian bersama anaknya seorang duda beranak lima, mereka menjadikan rumah ini bisnis Bed and Breakfast pertama di Savannah-Georgia. Bisnisnya pun sangat damai dan maju .
Reputasi Foley House mulai berubah ketika tahun 1987 hampir seratus tahun setelah Foley House dibangun, seorang pekerja bangunan menemukan sisa-sisa tengkorak manusia didalam dinding. Walaupun tidak pernah secara resmi terindentifikasi, terdapat beberapa spekulasi kalau tengkorak itu adalah tamu yang pernah tinggal di Foley House sekitar akhir tahun 1800an. Seorang eksportir kaya raya yang mengunjungi Savannah untuk tujuan bisnis. Suatu malam dia menghilang secara misterius dan tidak pernah ditemukan lagi. Diduga telah dibunuh karena uang. Untuk menutupi kejahatannya mayat sang eksportir itupun disembunyikan didalam dinding .
Staf Foley House sering mendengar cerita dari orang-orang yang pernah melihat seorang business man dengan pakaian era tahun 1800an berjalan mondar-mandir pada tengah malam di taman, atau kadang mereka mendengar suara-suara aneh yang tidak masuk akal. Apakah itu Wally ? Mereka menyebut ruh itu sebagai 'Wally' karena sisa tengkoraknya yang ditemukan didalam 'Wall' .
Keesokan harinya saat makan pagi, saya mendengar tamu-tamu lain saling bercerita tentang pengalaman aneh mereka semalam. Sementara dalam hati saya berterima kasih kepada ‘Wally’ yang tidak iseng muncul di kamar dan telah membiarkan saya tidur lelap.
Apa Yang Membuat Savannah Berhantu ?
Waktu saya bilang ke Lauren kalau nama Savannah terdengar dikuping seperti nama seorang anak perempuan kecil yang manis dan lugu. Lauren sepertinya setuju dengan pendapat saya tapi kemudian menambahkan kalau si gadis kecil itu menyimpan rahasia besar dan kelam.
" Rahasia kelam apa sih yang disimpan Savannah?" Tanya saya penasaran.
" Di bawah tanah kota Savannah masih banyak terbaring ruh-ruh yang belum tenang dari berabad-abad silam. Pertempuran berdarah, demam kuning yang epidemik, kebakaran besar, badai dan lain-lain yang pernah terjadi dan menelan ratusan bahkan ribuan jiwa."
Lauren diam sebentar, seolah ada sesuatu dibenaknya. Kemudian menambahkan.
" Jadi sebetulnya kota ini dibangun diatas mayat-mayat. Dari mulai kuburan orang-orang Indian, sampai jalan-jalan yang dipenuhi kuburan budak-budak dan kolonialis. Karena itulah tempat ini sepertinya meninggalkan populasi ruh yang bergentayangan dan masih aktif. Pokoknya disini banyak kesempatan untuk melihat kembali orang-orang yang sudah mati"
" Wah ceritanya sama persis seperti buku yang populer itu yaa "Midnight in the garden of good and evil" . Itu loh buku yang sempat membuat kota ini menjadi terkenal!"
Lauren memandang saya sambil memperbaiki letak salah satu kalung di lehernya. Pandangannya seolah meng-iya-kan akan apa yang saya katakan tadi.
Kalau kalian ingin terus berada dalam jiwa dan semangat Halloween sepanjang tahun, banyak tempat-tempat yang harus kalian datangi disini. Tapi kalau 'kegelapan' atau hal-hal yang menyeramkan adalah sesuatu yang kalian takutkan sebaiknya kalian menjauhi tempat ini.
Pemakaman Bonaventure .
Gracie Watson
Menurut Lauren, si kecil Gracie kini menghantui patung tersebut. Kadang suka terdengar tangisan yang berasal dari patung itu apa bia ada orang yang mencoba mengambil pernak-perniknya bahkan ada rumor yang mengatakan kalau pernah ada yang melihat patung Gracie menangis darah. Pemerintah setempat sendiri telah memagari patungnya untuk menghindari pengunjung yang menarik-narik tangan Gracie. Tapi kalau menurut Lauren, Gracie sangat lincah dan senang bermain-main, untuk menghindarinya pergi kemana-mana maka dibuatlah pagar.
Tapi pada saat saya mengunjungi Gracie dia mengizinkan saya mengambil gambarnya dan saya sama sekali tidak mendengar dia tertawa-tawa apalagi menangis.
Patung-Patung Yang Hidup
Patung Anjing Hell Hound
Waktu mengunjungi pemakaman Bonaventure dari sore hingga malam hari saya tidak mengalami sesuatu yang aneh. Seperti makam-makam lain yang pernah saya kunjungi, pemakaman ini justru memberi kesan kesunyian dan kedamaian di hati.
The 17Hundred90
" Temanku ketakutan dan pergi! Aku gag mau kamar ini sia-sia. Kalau kamu mau silahkan pakai kamarnya, temanku pasti senang banget. Kamu tinggal bayar dia harga kamar semalam, jadi dia gag perlu bayar pembatalan kamar"
Lauren dan penduduk lokal disini menganggap The 17Hundred90 , sebagai inn yang paling berhantu di sini. Bagi mereka yang pernah mendengar cerita tentang Anna, pasti akan minta untuk menginap di kamar 204. Biasanya orang harus membuat reservasi setahun sebelumnya. Ini menunjukkan betapa banyaknya orang yang sangat penasaran dengan Anna. Nah kamar 204 inilah yang ditawarkan oleh Lauren. Dan gilanya saya menerima tawaran Lauren. Saya tidak check out dari Foley House, untuk jaga-jaga siapa tau saya diusir Anna dari kamarnya.
Lalu siapa sih Anna itu? Apa yang sebetulnya terjadi di kamar 204?
Bermacam-macam versi cerita tentang Anna. Tapi kalau menurut Lauren , sekitar akhir tahun 1700an ada seorang budak wanita muda yang cantik bernama Anna yang jatuh cinta kepada pelaut dari Inggris. Suatu ketika pelaut ini berjanji bahwa ini adalah terakhir kali dia berlayar, jika pulang nanti dia akan menikahi Anna dan berjanji tidak akan meninggalkannya lagi. Tapi ternyata dia tidak pernah menepati janjinya. Setelah berangkat untuk berlayar pelaut Inggris itu justru tidak pernah kembali lagi. Anna sangatlah sedih dan patah hati, akhirnya dia bunuh diri dengan lompat dari kamar 204. Kabarnya sampai sekarang dia masih menghantui kamar ini.
Setelah menerima kunci kamar dari Lauren, saya langsung bergegas pergi tapi tidak langsung masuk ke kamar 204, saat tiba di sana saya sempat ngobrol dengan karyawan disitu, mereka bilang kadang suka ada suara-suara berisik di dapur seperti ada orang sibuk memasak, padahal tidak ada orang di dapur dan kadang suara berisik datang dari kamar yang kosong seperti orang membanting-banting sesuatu. Katanya dia pribadi pernah merasa ada orang yang menepuknya dari belakang, saat dia menoleh kebelakang dia tidak melihat siapa-siapa. Saya terus terang agak skeptis dengan obrolannya.
Yang jelas bulu kuduk saya berdiri dan mulai meragukan keputusan saya untuk tidur di sana malam itu.
Kamar 204 seperti layaknya kamar dengan gaya Victorian style. Ada sebuah buku tamu kecil berwarna merah muda di sebelah tempat tidur dimana para tamu yang menginap di kamar itu diperkenankan untuk menulis pengalamannya tidur di kamar Anna. Saya membaca beberapa tulisan.
Ada yang kaget terbangun tengah malam mendengar suara-suara gelas pecah. Ada juga seorang wanita yang menulis kalau ia melihat bayangan seseorang berdiri di ujung kaki tempat tidur, bahkan ada lagi wanita yang menceritakan bahwa dia meletakkan perhiasannya disatu tempat tapi beberapa jam kemudian pindah ke tempat lain.
Terus terang saya pribadi tidak mau main-main dengan ruh nya si Anna, saya ingin berdamai dan minta izin untuk tidur di kamarnya, itu saja.
Mula-mula saya sama sekali tidak merasakan kehadiran Anna, yang saya rasakan justru kehadiran minuman khas tempat ini yang saya pesan lewat room service 'Tybee Island Ice Tea' ooaalaaah uenaknyaa memang sangat menyeramkan.
Keesokan siang harinya waktu bersiap-siap untuk check out, saya baru sadar kalau Anna sepertinya mengambil salah satu lipstik kesukaan saya, karena lipstik itu tiba-tiba tidak ada di tas kosmetik saya. Aah .. saya tidak mau membesar-besarkan masalah ini, saya pikir Anna pasti kagum dengan warna lipstik yang saya pakai, hingga ingin memilikinya juga. Dan saya sangat berterima kasih kepada Anna yang telah membiarkan saya tidur nyenyak seperti bayi tanpa sedikitpun terganggu.
Untuk buku tamu yang berwarna merah muda saya tulis
"Thank you Anna, you are so kind!"
Terima kasih Anna, kamu baik deh!
Lauren menjemput saya dan mengantarkan saya kembali ke Foley House. Sore harinya Lauren datang lagi mengajak saya untuk berjalan-jalan
The Kehoe House
Kamar 201 dan 203 adalah kamar yang biasa didatangi oleh ruh anak kecil ini dan hal-hal yang terjadi memang seperti layaknya kenakalan anak kecil yang mengajak bermain, seperti menyalakan dan mematikan lampu, atau memainkan bel pintu, bayangan anak kecil yang datang dan hilang seolah mengajak kita bermain petak umpet.
Setelah singgah sebentar di Kehoe, Lauren mengajak saya untuk makan malam di Moon River.
The Moon River Brewing Company
"Karyawan-karyawan disini sudah terbiasa melihat botol-botol minuman tiba-tiba jatuh dari rak, sendok garpu yang bergerak sendiri di meja , bayangan seperti orang mondar mandir naik turun tangga atau yang lucu ada ruh anak kecil bernama Tobi yang suka mengambil bola dari meja billyard di basemen!"
"Kamu enggak takut?" Tanya saya lagi
"Kalau karyawan baru mungkin takut ya, kalau saya sih sudah biasa, mereka melakukan itu cuma mau memberitahu kalau mereka itu ada disini. Jadi selama mereka tidak melakukan kekerasan saya kira tidak apa-apa. Toh ini tempat mereka dan kita hanya menumpang." Jawab Breck penuh simpati.
Setelah makan malam, sebelum kembali ke hotel. Lauren mengajak saya mampir ke Six Pence Club
The Six Pence Pub
Pada saat saya disana , waitress yang melayani kami bercerita kalau pekerja di dapur suka melihat panci-panci berjatuhan dari rak dan mangkuk diatas meja tiba-tiba lompat dan jatuh kelantai.
Menurut waitress itu juga manager nya berhenti dua hari lalu karena dia melihat kursi di kantornya tiba-tiba berputar sendiri dan kemudian jatuh terguling dilantai.
Terus terang cerita waitress ini membuat bulu kuduk saya berdiri. Setelah sekitar hampir satu jam disana saya meminta Lauren untuk mengantar saya kembali ke Foley House.
Keesokan harinya saya check out dari Foley House , sebelum melangkah jauh meninggalkan tempat ini saya sempat bergumam dalam hati.
"Terima kasih Wally, untuk tidak ganggu saya, semalam saya tidur nyenyak!"
Terlepas dari reputasi Savannah sebagai kota paling berhantu di U.S, Savannah dipenuhi bangunan-bangunan tua yang sarat akan sejarah dan sering menjadi sasaran produser-produser film Hollywood untuk dijadikan lokasi pembuatan film.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H