Mohon tunggu...
Widi Wahyuning Tyas
Widi Wahyuning Tyas Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis kadang sama menyenangkannya dengan nonton mukbang.

Hidup terasa ringan selama masih ada sayur bayam, tempe goreng, dan sedikit sambal terasi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspadai Jenis Kanker yang Menyerang Anak-anak

15 November 2018   16:48 Diperbarui: 15 November 2018   17:26 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai salah satu dari empat penyebab kematian yang paling sulit ditangani di dunia, kanker masih menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang, baik penderitanya maupun bukan. Penyakit ganas ini bisa menyerang siapa saja tanpa kenal usia. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun tak lepas dari risiko terkena penyakit ini.

Mengutip CNNIndonesia, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencatat, setiap tahun, sebanyak 200 ribu anak di dunia terdiagnosis kanker. WHO mendefinisikan 'childhood cancer' sebagai kanker yang lumrah terjadi pada anak-anak dengan rentang usia dibawah 18 tahun. Dari total kasus penyakit kanker, 4,6 persen diantaranya terjadi pada anak-anak.

Sayangnya, tak sedikit kanker anak yang terlambat ditangani lantaran gejala awal yang cenderung sulit dideteksi. Umumnya, gejala awal penyakit mematikan ini tak jauh berbeda dengan penyakit lain yang notabene hanya penyakit biasa. Akibatnya, hal ini kerap dianggap remeh oleh orang tua.

Gejala awal tersebut bisa berupa kondisi dimana anak tiba-tiba jatuh sakit, memar, muncul benjolan di tubuh, dan mengalami sakit kepala secara terus  menerus. Jika gejala tersebut muncul dengan frekuensi waktu yang cukup sering, orang tua harus segera membawa anak ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kendati demikian, tak semua kanker yang menyerang orang dewasa juga menyerang anak-anak. Berikut beberapa diantaranya :

1. Kanker darah

Kanker darah atau leukemia merupakan salah satu kanker yang paling banyak menyerang anak-anak. Kanker ini menyerang sumsum tulang belakang dan darah merah. Hal ini terjadi lantaran produksi darah putih yang jumlahnya sangat banyak, sehingga mengganggu fungsi normal dari sel lainnya. Leukimia ditandai dengan munculnya nyeri tulang dan sendi, pembengkakan perut, pendarahan, hingga demam tanpa sebab. Contoh kasusnya serupa dengan yang dialami oleh putri Denada, Shakira Aurum, yang hingga saat ini masih berjuang melawan penyakit tersebut.

2. Tumor otak

Tumor otak merupakan penyakit yang terjadi pada 26 persen kasus kanker anak. Penyakit ini dimulai dari bagian otak kecil, hingga akhirnya menyerang saraf pusat otak. Gejala yang ditimbulkan berupa sakit kepala, mual, muntah, permasalahan motorik, dan penglihatan buram. Saat tumor mulai tumbuh, ia akan menekan dan menghancurkan jaringan normal otak. Penyakit ini cenderung sangat cepat menyebar melalui bagian otak dan saraf tulang belakang lainnya. Deteksi dini dan penanganan cepat mampu meningkatkan pragnosa atau harapan hidup pada pasien yang menderita penyakit ini.

3. Neuroblastoma

Kanker ini termasuk jenis kanker langka yang berkembang dari sel-sel saraf atau neuroblast pada anak-anak yang cenderung belum matang. Neuroblastoma terjadi ketika neuroblast yang seharusnya tumbuh dan bertugas sebagai sel saraf malah membentuk benjolan berupa tumor yang berbentuk padat. Penyakit ini awalnya dimulai dari sistem saraf di berbagai bagian, yakni leher, perut, dan mata. Saat awal pembentukan sel-sel saraf pada janin, kanker ini sudah berpotensi  untuk tumbuh. Menyoal gejalanya, penyakit ini memiliki gejala yang berbeda satu sama lain. Pada perut, akan muncul benjolan. Sedangkan jika terjadi di mata, kelopak mata akan cenderung terlihat menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun