Mohon tunggu...
Widi Wahyuning Tyas
Widi Wahyuning Tyas Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis kadang sama menyenangkannya dengan nonton mukbang.

Hidup terasa ringan selama masih ada sayur bayam, tempe goreng, dan sedikit sambal terasi.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mengenal 6 Kondisi Penyebab Pesawat Delay

8 November 2018   15:00 Diperbarui: 8 November 2018   15:01 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti halnya menunggu kedatangan kargo, menurunkan tumpukan barang bawaan dalam jumlah yang tidak sedikit juga memakan waktu. Tak ayal hal ini membuat prosesnya berjalan cukup lama sehingga berimbas pada keterlambatan jadwal keberangkatan.

5. Menunggu barang bawaan dari penumpang

Salah satu kebiasaan yang melekat dari penumpang adalah membawa barang bawaan dalam jumlah sangat banyak. Meski penumpang sudah duduk tenang di pesawat, jika barang belum tertata di dalam bagasi, pesawat tetap belum bisa berangkat. Padahal memasukkan barang-barang sebanyak itu memakan waktu yang cukup lama, namun penumpang sering kali mengomel  dan bersikap tidak sabar.

6. Pemeriksaan mesin dan kabin

Baik sebelum maupun sesudah terbang, kondisi mesin dan kabin harus diperiksa. Pilot akan memeriksa hal ini, kemudian melaporkan kepada petugas lapangan jika ada masalah. Setelah dilakukan pemeriksaan dan pesawat tersebut memang bermasalah, tidak menutup kemungkinan penerbangan menjadi terlambat lantaran perlu dilakukan pengecekan ulang. Jika mesin mengalami kerusakan, pesawat seharusnya tak boleh terbang. Solusinya adalah ganti pesawat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Mengingat sangat fatalnya dampak yang ditimbulkan jika pesawat tetap memaksakan terbang demi menepati jadwal, alangkah baiknya untuk sabar menunggu demi keselamatan semua penumpang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun