Kau luluskan anak didik saat itu
Terharu untuk satu hari
Berbangga hati untuk sesaat
Melunak sebentar segala tegangmu
Esok hari, pikiranmu melayang kembali
Pekerjaan mulia menanti
Masih banyak yang perlu dituntaskan lagi
Masih banyak anak didik menantimu
Guru, berapa juta generasi terukir olehmu?
Dengan segala dayamu
Presiden, menteri, dokter, pengusaha,Â
Dan, entah apa lagi sebutannya
Dari berhitung, membaca, menulis, dan melukis
Menguasai negara ini dengan ilmumu
Segala warna hasilmu
Lewat anak didikmu
Sudahkah merdeka?
Belum, ....
Selama predikat guru melekat di dadamu
Selama jiwa mulia merasuki relung hatimu
Guru, di mana niat burukmu?
Tidak kutemui walau di balik kekesalanmu
Kesal oleh segala tingkah mereka
Namun tetap anak didikmu
Saat seorang tantara menyapamu,
Bapak, aku dulu anak didikmu
Terharu sedu oleh kebanggaan
Sudah selesai sampai di situ?
Belum,...
Kemerdekaan di akhir hayatmu
Karena bangsa ini membutuhkan perjuanganmu
Perjuangan yang tidak pernah merdeka
Karena kemerdekaanmu ada di surga
Karya : Widi Nugroho Ary Purwoko, S.Pd
Kumpulan Puisi : Geliat Guru Salatiga, Di Masa Pandemi dalam Puisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H