Kabar mengejutkan di awal tahun 2025 bagi pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek. Muncul berbagai pemberitaan tentang penutupan Stasiun Karet dan memindahkan layanannya ke Stasiun BNI City.
Rencana tersebut masih dalam proses pengkajian dengan berbagai pertimbangan antara lain agar layanan kereta Bandara dari Stasiun BNI City lebih efisien. Perjalanan KA Bandara dari Stasiun BNI City ke Bandara Soetta yang semula ditempuh 50 menit bisa menjadi kurang dari 40 menit jika Stasiun Karet berhenti beroperasi.
Pertimbangan lainnya adalah soal keselamatan penumpang, karena Stasiun Karet tergolong stasiun sempit dan pintu keluar utama sangat dekat dengan perlintasan kereta sebidang yang kerap menyebabkan kemacetan.
Jarak antar tiga stasiun yaitu Stasiun Sudirman, Stasiun BNI City, dan Stasiun Karet memang sangat berdekatan. Hanya 350 meter jarak antara Stasiun BNI City dengan Stasiun Karet.
Memang secara jarak sangat dekat sekali antara ketiga stasiun dan terasa kurang efektif. Baru ngegas, keretanya harus ngerem lagi untuk berhenti.
Hadirnya Stasiun BNI City sejak akhir 2017 seolah menjadi "orang ketiga" di antara Stasiun Sudirman dengan Stasiun Karet. Awalnya hanya difungsikan sebagai stasiun khusus kereta Bandara, Stasiun BNI City "ngelunjak" dan ikut difungsikan melayani KRL Commuter Line sejak pertengahan tahun 2022.
Kini, dengan gencarnya pemberitaan bahwa Stasiun Karet bakal dihapus, artinya stasiun tua tersebut bakal tinggal sejarah dan Stasiun BNI City yang lebih "muda dan kinclong" bakal bahu-membahu dengan Stasiun Sudirman untuk melayani penumpang KRL Commuter Line.
Tentu rencana ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat pengguna Commuter Line, khususnya yang tiap hari menggunakan Stasiun Karet untuk berhenti dan berangkat naik KRL.