Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nggak Sengaja Mencuri Bantal Whoosh? Ah, yang Benar?

30 Juli 2024   17:28 Diperbarui: 30 Juli 2024   17:40 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini lho bentukan bantal di kereta cepat Whoosh (foto: widikurniawan)

Ada-ada saja kelakuan random warga +62 ini. Ya, siapa sih nggak geleng-geleng kepala atau ngelus dada karena prihatin melihat berita beberapa bantal di kursi kereta cepat Whoosh hilang diambil penumpang?

Atau jangan-jangan kita justru cukup santai saja menanggapi kejadian seperti ini? Terdengar tidak mengherankan soalnya.

Dikutip dari laman Kompas.com, tercatat sudah enam bantal sandaran yang dicuri sejak kereta cepat Whoosh beroperasi mulai sembilan bulan lalu.

Menurut pihak Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), beberapa alasan penumpang pelaku pengambilan bantal itu antara lain karena terbawa tidak sengaja.

Hehehe, aduh lucu banget penumpang ini.

Kok bisa bantal yang nempel di kursi sebagai sandaran leher/kepala, tiba-tiba berpindah ke dalam tas secara tidak sengaja dan akhirnya terbawa sampai rumahnya?

Bukannya perlu effort tersendiri untuk melepas bantal itu ya?

Ini lho bentukan bantal di kereta cepat Whoosh (foto: widikurniawan)
Ini lho bentukan bantal di kereta cepat Whoosh (foto: widikurniawan)

Kalaupun misal memang tidak sengaja, karena mungkin kejadian itu atas inisiatif si bantal itu sendiri, kenapa si penumpang itu tidak segera mengembalikan ke KCIC? Kenapa nunggu viral dulu baru ngaku kalau dirinya terbawa bantal dari Whoosh?

Sungguh tindakan yang di luar nalar dan tentu saja bisa masuk dalam ranah pidana karena mencuri property bukan miliknya.

Terlebih, kereta cepat Whoosh telah menjadi ikon baru di negeri ini, menjadi simbol kemajuan sektor transportasi di Indonesia. Sangat disayangkan jika sarananya sudah maju, tapi ulah segelintir penumpangnya tidak mau maju.

Malu dong ah.

Entah apa untungnya membawa property seperti itu secara ilegal? Barangkali termasuk kelainan mental yang membuat pelakunya merasa puas dengan mengambil barang-barang seperti itu.

Mungkin ada kepuasan tersendiri untuk menjadikan barang-barang semacam itu sebagai kenang-kenangan.

Padahal kalau alasannya hanya untuk kenangan, cukuplah dengan berfoto atau membuat video. Bisa juga untuk bahan story atau update status, dan yang seperti itu sudah sangat lazim dan banyak di era sekarang.

Saya jadi teringat seorang kawan yang dulu dengan bangganya memamerkan traffic cone yang terpajang di kamarnya. Itu lho kerucut yang biasanya ada di jalan raya dan parkiran.

Ia mengambilnya di jalan raya pada malam hari, dan teramat bangga untuk menceriterakan pada kawan-kawannya.

Ada lagi kawan yang pernah memperlihatkan sendok makan dengan logo sebuah maskapai penerbangan. Tentunya ia ngembat saat naik pesawat dan merasa bangga dengan capaiannya tersebut.

Miris juga melihat perilaku semacam ini. Barangkali mereka berpikir jika yang mengambil secara diam-diam hanya dirinya seorang dan tidak bakal ngaruh serta tidak bakal ketahuan.

Eh, ternyata orang macam ini banyak juga temannya. Mungkin bisa bikin komunitas kali ya?

Dan untungnya KCIC memiliki kamera CCTV di berbagai titik yang bisa digunakan untuk melacak dan mengidentifikasi pelaku pencurian bantal. Jadi sebaiknya, jadilah penumpang yang baik-baik saja.

Butuh kesadaran bahwa fasilitas di tempat umum dan transportasi umum harusnya dijaga untuk kepentingan bersama.

Kalau sudah ketahuan dan viral di mana-mana kan malu tuh. Coba bayangkan andai saja sosok si pelaku itu masih muda, ganteng, duit banyak, nggak pernah pinjol apalagi judol, tapi eh malah ngembat bantal di kereta cepat Whoosh?

Apa nggak malu tuh kalau mau melamar gadis pujaan sebagai istri?

"Lho, kamu toh yang viral ngambil bantalnya Whoosh?"

Coba deh bayangkan calon mertuanya ternyata tahu kelakuan calon menantunya seperti itu. Duh, gara-gara bantal doang lamaran bisa batal dong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun