Terlebih, kereta cepat Whoosh telah menjadi ikon baru di negeri ini, menjadi simbol kemajuan sektor transportasi di Indonesia. Sangat disayangkan jika sarananya sudah maju, tapi ulah segelintir penumpangnya tidak mau maju.
Malu dong ah.
Entah apa untungnya membawa property seperti itu secara ilegal? Barangkali termasuk kelainan mental yang membuat pelakunya merasa puas dengan mengambil barang-barang seperti itu.
Mungkin ada kepuasan tersendiri untuk menjadikan barang-barang semacam itu sebagai kenang-kenangan.
Padahal kalau alasannya hanya untuk kenangan, cukuplah dengan berfoto atau membuat video. Bisa juga untuk bahan story atau update status, dan yang seperti itu sudah sangat lazim dan banyak di era sekarang.
Saya jadi teringat seorang kawan yang dulu dengan bangganya memamerkan traffic cone yang terpajang di kamarnya. Itu lho kerucut yang biasanya ada di jalan raya dan parkiran.
Ia mengambilnya di jalan raya pada malam hari, dan teramat bangga untuk menceriterakan pada kawan-kawannya.
Ada lagi kawan yang pernah memperlihatkan sendok makan dengan logo sebuah maskapai penerbangan. Tentunya ia ngembat saat naik pesawat dan merasa bangga dengan capaiannya tersebut.
Miris juga melihat perilaku semacam ini. Barangkali mereka berpikir jika yang mengambil secara diam-diam hanya dirinya seorang dan tidak bakal ngaruh serta tidak bakal ketahuan.
Eh, ternyata orang macam ini banyak juga temannya. Mungkin bisa bikin komunitas kali ya?
Dan untungnya KCIC memiliki kamera CCTV di berbagai titik yang bisa digunakan untuk melacak dan mengidentifikasi pelaku pencurian bantal. Jadi sebaiknya, jadilah penumpang yang baik-baik saja.