Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lagi-lagi, Eskalator "Horor" Stasiun Manggarai Berulah

22 Februari 2024   20:30 Diperbarui: 23 Februari 2024   04:08 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa menit sebelum kejadian di eskalator menuju peron 11-12 Stasiun Manggarai (foto: widikurniawan)

Kondisi hari ini setelah insiden, eskalator ditutup dan dijaga petugas (foto: widikurniawan)
Kondisi hari ini setelah insiden, eskalator ditutup dan dijaga petugas (foto: widikurniawan)

Apapun penyebabnya, kejadian kali ini seolah menjadi puncak dari segala "horor-nya" eskalator-eskalator stasiun KRL.

Fasilitas yang seharusnya menjadi penunjang kenyamanan penumpang KRL Commuter Line, justru menjadi salah satu titik rawan yang membahayakan orang. 

Terlebih di Stasiun Manggarai yang kini sedang dalam tahap pengembangan menjadi stasiun sentral terbesar. Penyakit eskalator yang tak sembuh-sembuh layak dipertanyakan. Maka wajar jika publik pun kerap protes dan mengkritik fasilitas tersebut. 

Tak bijak jika ada yang menyalahkan penumpang karena berjubel dan ada yang memaksa naik walau eskalator sedang mati.

Komentar-komentar miring netizen yang menyalahkan penumpang memang bertebaran mengomentari kejadian tersebut. Mungkin mereka justru tidak pernah mengalami chaos-nya Stasiun Manggarai di saat jam sibuk.

Penumpang KRL justru menjadi pihak yang jadi korban di sini. Situasi eskalator di Stasiun Manggarai saat jam sibuk boleh dikatakan selalu "horor". 

Sudah capek pulang kerja, harus berdesakan di kereta, transit berjubel pula di eskalator, diteriakin petugas karena dianggap lelet dan saling dorong, eh... kalau ada evaluasi soal eskalator sering rusak atau ada insiden, tudingan juga ada yang mengarah ke penumpang.

"Kenapa nggak naik tangga manual aja daripada naik eskalator?"

Begitulah contoh pertanyaan yang kurang mengandung empati. 

Beragam kondisi penumpang yang tiap hari berjubel menggunakan eskalator di stasiun-stasiun KRL. Ada orang tua, orang sakit, anak kecil, ibu hamil, memakai alat bantu jalan dan mereka yang terlihat bugar tapi sebenarnya lelah teramat sangat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun