Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menggandeng Anak Kecil di Jalan, Tak Boleh Sembarangan

4 Januari 2024   20:47 Diperbarui: 7 Januari 2024   18:33 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pexels.com/Dat Dao

Sebagai orangtua, semestinya paham dan melakukan hal yang benar ketika menggandeng anak kecil di pinggir jalan. Tapi yang selama ini terjadi, masih banyak orangtua yang melakukan kesalahan saat menuntun atau menggandeng anaknya di jalanan umum.

Kesalahan umum yang terjadi adalah posisi orangtua berada di sisi kiri atau sisi bagian dalam, sementara anaknya berjalan di sisi kanan atau sisi luar sehingga si anak memiliki risiko terbesar jika ada kendaraan yang menyerempet (amit-amit). Terlebih lagi bagi anak kecil usia balita tentu saja masih perlu pendampingan orang dewasa ketika berjalan menyusuri jalanan umum.

Kondisi ini kerap saya temui, terutama di jalanan perkampungan di sekitar Jabodetabek. Walaupun jalanan kampung, tapi tingkat keramaian di daerah penyangga ibu kota ini bisa menyamai jalan raya.

Bahkan bisa lebih berbahaya, karena jalanan perkampungan biasanya tidak dilengkapi trotoar. Sehingga pejalan kaki mau tidak mau menggunakan bahu jalan dan hal itu teramat besar risikonya. 

Jalan kampung di Jabodetabek juga ramai oleh segala jenis pengendara. Banyak yang belum punya SIM, anak-anak kecil yang sudah diberikan sepeda motor, hingga pengendara sepeda motor yang alergi memakai helm. 

Jalanan perkampungan yang ramai juga kerap diwarnai aksi nyelonong dari gang. Manuver sein kiri tapi belok kanan, serta perilaku berkendara lainnya yang kerap bikin geleng kepala dan jantung deg-degan. 

Belum lama ini saya menemukan lagi pemandangan ketika ada seorang ibu menggandeng anaknya dengan posisi yang salah. Saat itu saya sedang naik sepeda motor dan sudah mewaspadai ada ibu dan anak sedang berjalan sekitar beberapa meter di depan saya.

Tiba-tiba saja, dari arah belakang saya ada sepeda motor yang menyalip saya dan sejurus kemudian hampir saja oleng karena kaget ada ibu dan anak kecil berjalan di bahu jalan itu. Masih untung tidak terjadi kecelakaan, tapi peristiwa nyaris tersebut sangat disayangkan.

Pengendara sepeda motor memang seharusnya tidak melaju terlalu cepat di jalanan perkampungan seperti itu. Tetapi posisi ibu yang menggandeng anak kecil itu juga patut disayangkan.

Sumber gambar: Pexels.com/Dat Dao
Sumber gambar: Pexels.com/Dat Dao

Kesalahan posisi menggandeng anak ini kemungkinan besar memang tidak disadari oleh orangtua yang menggandeng anak kecil. Pastinya, hampir tak ada orangtua di dunia ini yang mau anaknya celaka.

Namun, tidak aware dengan posisi berjalan di jalanan umum, sama dengan keteledoran yang bisa membahayakan. Jika terjadi sesuatu yang fatal, tentu orangtua turut andil dalam kejadian itu. 

Lindungilah anak Anda dengan menggandeng di sisi dalam ketika berjalan di pinggir jalan, baik ketika di trotoar maupun di bahu jalan. Selain lebih aman dan terlindung, anak kecil bisa jadi kurang waspada dan main lari begitu saja melepaskan diri dari genggaman tangan orang dewasa. Itulah mengapa genggaman erat juga perlu dilakukan. 

Demikian pula saat menyeberang jalan. Baik di zebra cross maupun tidak. 

Posisikan diri kita sebagai orang dewasa di sisi yang terdekat dengan arah kendaraan datang. Jika jalan itu merupakan dua arah, tukar posisilah dengan anak kita saat berada di tengah jalan. Tentu dengan kewaspadaan dan sikap hati-hati yang tinggi. 

Hati-hati menggandeng anak saat menyeberang jalan (foto: Pexels.com/Kamaji Ogino)
Hati-hati menggandeng anak saat menyeberang jalan (foto: Pexels.com/Kamaji Ogino)

Mungkin masih banyak yang beranggapan hal semacam ini terlalu sepele dan tidak penting. Tapi apapun itu, anak berhak mendapatkan perlindungan dari orangtuanya di manapun berada. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun