Musim liburan akhir tahun telah tiba, banyak keluarga yang memanfaatkan transportasi umum untuk berlibur. Tak sedikit orang tua yang mengajak anak-anaknya naik moda kereta seperti KRL Commuter Line, MRT Jakarta hingga LRT.
Namun sayangnya tidak semua orang tua mampu mengedukasi ataupun menjaga anak-anaknya ketika berada di area stasiun maupun saat naik moda transportasi umum tersebut.
Baru saja terjadi kemarin, ketika beberapa anak kecil kisaran usia SD, asyik bermain gelantungan di ring pegangan di dalam MRT Jakarta yang tengah melaju kencang. Lalu orang tuanya di mana?
Rupanya orang tuanya sedang asyik ngobrol dan duduk agak jauh, sekitar 4 meter dari anak-anak itu. Nyaris tak ada larangan atau teguran dari si orang tua. Padahal penumpang lain mungkin lebih was-was andai anak-anak itu jatuh atau justru merusakkan fasilitas di dalam MRT Jakarta.
Anak-anak itu baru berhenti ketika seorang satpam tergopoh-gopoh datang dan memperingatkan mereka dengan santun.
Walaupun judulnya "liburan" dan tentunya mereka tidak setiap hari naik transportasi massal, bukan berarti moda kereta dan area stasiun bisa dijadikan wahana bermain.
Orang tua, meskipun jarang juga naik moda tersebut, mestinya aware dengan hal-hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Mengajak anak-anak naik transportasi umum sebaiknya juga mengedukasi soal kepatutan di tempat umum dan menggunakan fasilitas publik.
Sore tadi, ketika jam sibuk pulang kerja, saya menemukan banyak penumpang keluarga yang menggunakan MRT maupun KRL. Di satu sisi menyenangkan melihat raut-raut bahagia di wajah lain, tapi di sisi lain pengen geleng-geleng kepala juga saat tingkah laku mereka rada-rada ajaib.
Misalnya saja ketika ada seorang ibu muda justru mengajak anaknya foto bersama di tepi peron. Pas banget di tepian. Lho nggak bahaya kah? Kalau terpeleset atau kesenggol orang lain kan bisa berabe.