Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Alun-alun Cirimekar, RTH Keren Bergelut Melawan Kesadaran Soal Sampah

4 Desember 2023   21:25 Diperbarui: 5 Desember 2023   03:28 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penanda RTH di Cirimekar (foto: widikurniawan)

Masih banyak warga Kabupaten Bogor yang bahkan tidak tahu dan belum pernah mengunjungi alun-alun Cibinong sebagai penanda ibu kota. Wajar sih, alun-alun di Cibinong baru dibangun dan dibuka kurang lebih 2 tahun terakhir.

Termasuk saya, yang sebelumnya memang belum pernah ke sana, dan harus pakai Google Maps plus nanya-nanya orang untuk menuju ke sana. Padahal jarak dari rumah kurang dari 30 menit. 

Alun-alun sebagai RTH (foto: widikurniawan)
Alun-alun sebagai RTH (foto: widikurniawan)

Terletak di Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, alhasil alun-alun ini lebih populer disebut alun-alun Cirimekar. Secara letak memang dikelilingi oleh beberapa kantor instansi pemerintahan seperti kantor Kecamatan Cibinong, Puskesmas, KUA, Kelurahan, hingga bangunan Sekolah Dasar, tetapi dari jalan raya alun-alun ini tidak terlihat secara mencolok karena sebagian besar masih dikelilingi oleh papan dan seng penutup.

Penanda RTH di Cirimekar (foto: widikurniawan)
Penanda RTH di Cirimekar (foto: widikurniawan)

Namun begitu masuk lewat gerbang yang melewati deretan para pedagang kaki lima (PKL), terlihat area parkir kendaraan yang cukup luas serta ruang terbuka hijau (RTH) di pinggir Situ Citatah yang didesain secara apik.

Pemandangang Situ Citatah di tepi alun-alun (foto: widikurniawan)
Pemandangang Situ Citatah di tepi alun-alun (foto: widikurniawan)

Alun-alun ini memiliki lapangan rumput yang dikelilingi oleh lintasan atletik berbentuk oval. Pengunjung diperkenankan jogging di lintasan tersebut.

Jogging di alun-alun Cirimekar (foto: widikurniawan)
Jogging di alun-alun Cirimekar (foto: widikurniawan)

Sedangkan di area tepi alun-alun terdapat taman, area bermain anak-anak, peralatan fitnes, panggung, hingga bangku-bangku taman untuk sekedar duduk menyendiri atau bercengkerama dengan keluarga maupun teman dekat.

RTH ini terbilang keren dan asri, dengan pepohonan rindang di beberapa titik serta pemandangan ke arah danau atau Situ Citatah. Sebagai RTH, tempat ini bisa menjadi destinasi wisata keluarga yang murah meriah dan bahkan gratis, kecuali hanya perlu keluar ongkos parkir dan jajan seperlunya.

Tempat duduk di pinggir lapangan (foto: widikurniawan)
Tempat duduk di pinggir lapangan (foto: widikurniawan)

Menurut informasi dari salah seorang pengunjung, alun-alun Cirimekar ramai dikunjungi warga di saat akhir pekan, terutama Sabtu pagi dan Minggu pagi. Saya saat itu memang datang di hari Minggu, tapi siang menjelang sore.

Pengunjung di siang hari memang relatif sepi, tapi di kala musim hujan yang kerap mendung, suasana saat itu masih terbilang nyaman, terutama ketika duduk-duduk di bawah pepohonan.

Cantiknya desain RTH di Cirimekar (foto: widikurniawan)
Cantiknya desain RTH di Cirimekar (foto: widikurniawan)

Alun-alun Cirimekar memang dibuat sebagai RTH dan ruang publik yang diperuntukkan bagi masyarakat segala kalangan. Hanya saja, soal kedisiplinan pengunjung membuang sampah patut menjadi perhatian. Sampah adalah soal klasik.

Sampah yang telah dibersihkan petugas (foto: widikurniawan)
Sampah yang telah dibersihkan petugas (foto: widikurniawan)

Saya yang datang di saat sepi, mendapati jejak-jejak ketidakdisiplinan dalam membuang sampah meskipun di berbagai titik sudah disediakan tempat sampah. Saya yakin petugas kebersihan telah bekerja semaksimal mungkin dan luar biasa hebat, buktinya kantong-kantong besar berisi sampah tinggal menunggu diangkut ke pembuangan akhir.

Masalahnya, setelah itu masih muncul lagi sampah-sampah yang berceceran. Bisa jadi itu ulah segelintir pengunjung yang datang setelah petugas kebersihan selesai bekerja di pagi hari.

Masalah klasik sampah (foto: widikurniawan)
Masalah klasik sampah (foto: widikurniawan)

Umumnya berupa sampah bekas kemasan makanan dan minuman. Mereka jajan di PKL yang memang disediakan tempat mangkal di luar RTH. Ketika selesai makan atau minum sambil duduk-duduk, bukannya dibuang di tempat sampah tetapi justru ditinggal begitu saja di tempat duduk mereka.

Memang soal kedisiplinan dan kesadaran soal sampah seharusnya sudah mendarah daging di masing-masing orang. Tapi kenyataan berkata lain. Petugas kebersihan di RTH ini seolah bergelut melawan kesadaran warga soal sampah.

Masih saja ada yang enggan membuang ke tempat sampah (foto: widikurniawan)
Masih saja ada yang enggan membuang ke tempat sampah (foto: widikurniawan)

Bahkan tak jarang muncul pemandangan ketika orang tua tampak cuek dan membiarkan ketika anaknya membuang sampah begitu saja. Ironisnya orangtua tersebut, yang menunggui anaknya bermain, hanya reaktif ketika si anak berisiko jatuh atau berebutan dengan anak lainnya. 

Padahal semestinya orangtua mendidik anak sejak dini soal tanggung jawab dan kesadaran dalam membuang sampah.

Deretan PKL di luar area alun-alun (foto: widikurniawan)
Deretan PKL di luar area alun-alun (foto: widikurniawan)

Sangat disayangkan jika kelak RTH seperti ini berujung kotor dan kumuh karena kelakuan pengunjung sendiri. Peran petugas kebersihan tentunya terbatas dan tidak bisa menegur satu per satu pengunjung yang sembarangan soal sampah. 

Namun kalau tidak ada ketegasan, tipikal sebagian masyarakat kita masih suka abai. Apa perlu solusi berupa pemberlakuan tilang dan denda bagi pengunjung yang buang sampah sembarangan? Ya kali saja ketika ada sanksi tegas jadi muncul kesadaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun