Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perizinan Air Tanah dan Layanan PDAM yang Kurang Dipercaya

29 Oktober 2023   10:03 Diperbarui: 29 Oktober 2023   20:35 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usut punya usut, rupanya area tersebut memang sudah banyak berdiri industri, seperti ruko, usaha cuci mobil, rumah makan, perkantoran dan lain sebagainya. Hal tersebut turut berpengaruh terhadap ketersediaan air tanah untuk rumah tangga biasa.

Rebutan air tanah antara industri dengan rumah tangga biasa memang harus diatur. Dan semoga saja, aturan perizinan tersebut memang bisa mengatur ketersediaan air tanah khususnya manfaat bagi rumah tangga biasa.

Di beberapa daerah bahkan kerap terdengar konflik antara masyarakat dengan pemilik usaha seperti hotel dan apartemen mengenai dampak penggunaan air tanah bagi usaha yang mengabaikan perizinan dari yang berwenang. Air tanah bagi kebutuhan masyarakat rupanya tersedot ke penggunaan usaha yang menggunakan mesin lebih besar.

Bagaimana dengan PDAM?

Nah ini dia. Logikanya, ketika masyarakat lebih nyaman dan percaya dengan air sumur sendiri dibandingkan langganan PDAM, tentu ada hal yang dianggap kurang dari PDAM.

Masih banyak orang yang tidak mempercayai air dari PDAM karena perkara kualitas air, harga yang kian mahal, serta sering mati di saat-saat tertentu. Meskipun relatif dekat dengan kantor PDAM, rumah-rumah di sekitar tempat tinggal kami bahkan lebih banyak yang mengandalkan sumur sendiri.

Hal paling ironis lagi terjadi di rumah orang tua saya di daerah Temanggung, Jawa Tengah, yang seharusnya tak bakal kesulitan air karena dikelilingi oleh mata air dari gunung-gunung di sekitarnya.

Eh, ternyata orang tua saya yang langganan PDAM juga kerap mengalami mati air. Rumah tersebut memang tidak memiliki sumber air sumur sendiri.

Paling gemes adalah saat lebaran. Seolah menjadi rutinitas ketika pagi hari di kala orang-orang bersiap berangkat sholat Ied ternyata saat itu juga selama bertahun-tahun ini aliran air PDAM di rumah orang tua saya selalu mati tepat jelang Subuh di hari lebaran.

Alhasil, malam sebelumnya atau di malam takbiran, kegiatan rutin kami saat mudik lebaran adalah menampung air sebanyak-banyaknya di bak, ember serta panci sekalipun agar saat di hari H lebaran tidak kehabisan air.

Kan nggak lucu dong mau sholat Ied justru muka kusam dan bau gara-gara tidak mandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun