Kereta cepat Jakarta-Bandung telah melaju melalui uji coba publik, tepat di Hari Perhubungan Nasional, 17 September 2023. Masyarakat yang beruntung ikut uji coba ini terlihat happy dan sumringah.
Sementara masyarakat lainnya, termasuk saya, hanya bisa merasa bertepuk sebelah tangan. Ya, betapa tidak? Semalam saya terbangun jam 00 lebih 05 menit dan kemudian membaca warta di Instagram bahwa link pendaftaran uji coba publik kereta cepat sudah dibuka.
Eh, nggak tahunya zonk. Alamat yang diberikan susah banget dibuka. Sudah mirip-mirip war tiket Coldplay rupanya.
Antusiasme masyarakat untuk mencoba kereta cepat pertama di Indonesia ini ternyata luar biasa. Seolah melibas cibiran banyak pihak selama ini yang dialamatkan pada proyek kereta cepat tersebut.
Sebenarnya apa yang terjadi?
Harus diakui, hadirnya moda transportasi massal baru di Indonesia memang sebenarnya dinanti-nanti. Meskipun jalur Jakarta-Bandung relatif punya banyak pilihan moda, termasuk KA Argo Parahyangan, tetapi kereta cepat ini memang punya potensi untuk ceruk pasar tersendiri.
Soal kritik bertubi-tubi, saya teringat dulu awal hadirnya MRT Jakarta pada 2019 silam juga menuai polemik, termasuk soal tarif subsidi. Tapi lihatlah sekarang, MRT Jakarta menjadi moda berbasis rel paling modern dan diandalkan di dalam kota Jakarta.
Momen peringatan Hari Perhubungan Nasional ini seharusnya tak berhenti di seremoni semata. Harus ada semangat lebih untuk terus berpacu membangun sektor perhubungan di Indonesia.
Jakarta, yang sistem transportasinya paling lengkap, harus diakui masih menyisakan beberapa masalah karena jumlah penggunanya paling besar. Belum pula dikatakan sudah ideal karena menilik jalanan tol maupun nontol di dalam kota masih diwarnai kemacetan luar biasa.