"Dilarang buang sampah di sini, kemarin ada yang kesurupan."
Tulisan di sebuah spanduk di daerah Bojonggede, Kabupaten Bogor, tersebut menggambarkan betapa geramnya pemilik tanah yang sering dijadikan tempat pembuangan sampah oleh orang-orang tak bertanggung jawab.
"Buang sampah sembarangan bisa membuat miskin tujuh turunan."
Kalimat lanjutan di spanduk yang sama tersebut seolah memang terlalu lebay dan nggak nyambung. Tetapi bisa dimengerti dari sisi pemilik tanah bahwa memang teramat susah mengamankan tanah kosong miliknya dari pelaku pembuangan sampah sembarangan.
Tak jauh dari lokasi spanduk tersebut, sekitar tiga puluh meter jaraknya, ternyata lebih parah lagi. Titik tersebut sudah bertahun-tahun lamanya dijadikan lokasi pembuangan sampah liar.
Pemilik tanah dan warga setempat sudah tak terhitung lagi melalukan berbagai langkah antisipasi. Langkah membersihkan sampai benar-benar bersih pernah dilakukan, tetapi tak butuh waktu lama ketika para pelaku lagi-lagi membuang sampah ke titik tersebut.
Sedikit demi sedikit, lama-lama menggunung lagi.
Berbagai spanduk juga pernah dipasang, dari ancaman jika ketahuan bakal kena sanksi sosial hingga ancaman bernada mistis, religius, dan pidana, tak mampu menghentikan kebiasaan orang-orang membuang sampah secara diam-diam ke tempat itu. Hingga lama kelamaan justru spanduknya yang hilang atau rusak dengan sendirinya.
Memang mereka beraksi secara diam-diam, rata-rata ketika menunggu sepi di malam hari atau dini  hari. Bahkan disinyalir mereka justru bukan warga sekitar situ, melainkan minimal beda kampung, karena modusnya selalu menggunakan sepeda motor di kegelapan sambil menenteng kantong plastik berisi sampah.