Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jalan Tengah Acara Wisuda Sekolah

17 Juni 2023   19:25 Diperbarui: 18 Juni 2023   19:00 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wisuda sekolah sejatinya versi upgrade dari acara perpisahan sekolah yang dulu dikenal oleh anak-anak generasi X dan Y, termasuk saya dulu. Tak ada toga, tak ada kebaya, tak ada pula jas.

Tak ada pula tukang foto yang menjual jasa cetak foto wisuda dengan nominal sekian puluh ribu rupiah.

Sebenarnya dari sudut pandang pihak sekolah dan pihak yang mendukung, pada umumnya melihat sisi manfaat acara wisuda sebagai ajang silaturahmi sekaligus puncak dari pencapaian hasil belajar selama ini.

Idealnya memang, wisuda menjadi momen terakhir ketika anak-anak di kelas terakhir berkumpul, menjadi momen untuk dikenang. Juga ketika adik-adik kelasnya menjadi terpicu untuk menyajikan penampilan terbaik sebagai persembahan bagi kakak-kakaknya yang lulus.

Jadi sama saja, andai wisuda anak sekolah dilarang, acara serupa bertajuk perpisahan, pelepasan atau pentas seni bakal tetap ada. Hanya bedanya mungkin tak bakal ada baju wisuda, toga, kebaya, dan jas.

Hal yang menjadi inti persoalan adalah tingginya biaya yang tidak semua orangtua rela untuk memenuhinya. Tak bijak pula menyamaratakan dan menyimpulkan dengan anggapan "sanggup sekolah di sini harusnya sanggup dong iuran buat wisuda".

Tingkat ekonomi seseorang tak bisa dilihat semata dari status sekolah anaknya, khususnya jika menilik sekolah swasta. Bisa jadi saat kelas 1 SD orangtua siswa itu masih punya pekerjaan bagus, eh tak tahunya saat kelas 6 terkena PHK dan tak memiliki penghasilan pasti. Padahal ia harus memikirkan kelanjutan studi di jenjang selanjutnya.

Soal biaya inilah yang menjadi isu sensitif dalam pro dan kontra terhadap acara wisuda.

Ada baiknya di awal saat masuk sekolah, pihak sekolah dan komite terbuka dalam memaparkan acara apa saja serta pembiayaan per tahunnya.

Saat ini di sekolah anak saya, sebuah SD swasta biasa-biasa saja (bukan sekolah elite), hanya menggunakan biaya kegiatan dari biaya daftar ulang per tahunnya. Jadi tak ada yang namanya iuran tambahan dadakan di tengah jalan untuk acara tertentu.

Pola semacam itu lebih fair dan orangtua bisa merencanakan biaya yang dibutuhkan tiap tahunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun