Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Maksud Hati Naik KRL ke Bogor, Eh Nyasar ke Nambo

12 Juni 2023   13:53 Diperbarui: 13 Juni 2023   02:30 3353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanti kereta kembali dari Nambo di Stasiun Cibinong (foto by widikurniawan)

Beberapa hari lalu ramai di media sosial tentang penumpang KRL Commuter Line tujuan Bogor yang terdampar di Stasiun Cibinong akibat salah naik KRL dengan tujuan akhir Stasiun Nambo. Kok bisa? Yuk, kita kupas satu per satu.

Kejadian nyasar ke arah Nambo sebenarnya bukan kali ini saja, hampir tiap hari rasanya selalu saja ada penumpang yang nyasar ke sana. Kok tahu? Ya, saya sendiri pernah nyasar ke arah yang sama, haha.

Jadi, relasi KRL ke arah Bogor dari Jakarta Kota sebenarnya ada dua jurusan. Pertama ke tujuan akhir Stasiun Bogor, kedua ke tujuan akhir Stasiun Nambo. 

Bedanya terlihat ketika selepas Stasiun Citayam, kalau tujuan akhir Bogor keretanya bakal lurus terus melewati Stasiun Bojonggede, Stasiun Cilebut, dan Stasiun Bogor. Sedangkan jurusan Nambo selepas Citayam bakal belok kiri melewati Stasiun Cibinong dan tujuan akhir Stasiun Nambo.

Nambo sendiri adalah nama desa di wilayah timur Kabupaten Bogor. Semula jalur ini digunakan sebagai rute KA barang pengangkut semen.

Sejak diaktifkan kembali untuk melayani KRL, dari Nambo ke Jakarta Kota dan sebaliknya terdapat kereta dengan jarak waktu rata-rata 2 jam sekali. Jadi bagi warga Cibinong dan Nambo yang mengandalkan KRL ini, harus tahu persis jadwal keretanya agar tidak ketinggalan.

Terlebih kalau ketinggalan KRL jurusan Nambo yang terakhir, misalnya dari Stasiun Manggarai dengan jadwal terakhirnya jam 20.39 WIB. Telat sedetik saja bakal menyayat hati tuh, karena setelah itu tak ada lagi kereta jurusan Nambo dan kendaraan umum ke arah sana nyaris tidak ada, kecuali taksi dan ojek yang bakal menggerus saldo kantong.

Nah, jika penumpang setia jurusan Nambo biasanya sangat presisi dan teliti soal jadwal, sebaliknya dengan penumpang ke arah Bogor yang jarak antar kereta bisa 5-10 menit dan tiap 2 jam diselingi kereta Nambo. 

Jika lengah, penumpang jurusan Bogor khususnya mereka yang bakal turun selepas Stasiun Citayam, bisa-bisa terbawa kereta yang jurusan Nambo.

Kok bisa lengah?

Banyak faktor yang menyebabkan penumpang jurusan Bogor nyasar ke Cibinong dan Nambo. Pertama, tidak ngeh dengan tulisan tujuan di papan led, baik di stasiun tempat ia berangkat, maupun di body kereta.

Kedua, tidak memperhatikan arahan atau pengumuman petugas di stasiun maupun di dalam kereta. Petugas biasanya memberitahukan tujuan akhir KRL tersebut. Terlebih lagi ketika kereta sampai di Stasiun Citayam, petugas bakal berulang kali menginfokan apakah kereta tersebut merupakan tujuan Nambo atau Bogor.

Namun, terkadang memang ada momen ketika informasi tujuan kereta seolah tak ada sama sekali. Misal karena tulisan led di badan kereta eror atau tidak muncul.

Kemudian jika penumpang naik dari stasiun-stasiun selepas Manggarai, misal Tebet, Cawang, dan Duren Kalibata, tipikal penumpang di sini bakal masuk stasiun secata terburu-buru dan langsung naik begitu saja tanpa mengindahkan informasi tujuan kereta.

Berbeda pula dengan petugas di stasiun besar seperti di Manggarai, di stasiun lain petugas lapangan tak begitu masif teriak-teriak menginfokan kepada penumpang soal tujuan akhir kereta. Mungkin karena jumlah penumpang yang menunggu di peron tak sebanyak di Manggarai.

Juga faktor tak berfungsinya pengeras suara di dalam kereta. Hal ini kerap terjadi mengingat uzurnya usia kereta hasil impor dari Jepang ini. So, mana bisa dengar "halo-halo" dari announcer soal mau ke mana kereta bakal membawa mereka.

Kombinasi berbagai faktor tersebut bisa saja muncul, terlebih sejak 1 Juni lalu terjadi perubahan jadwal kereta yang berimbas pada ngaconya jadwal di masa penyesuaian. Termasuk jadwal melalui aplikasi KRL Access yang kerap tidak sinkron antara di layar dan kenyataan di stasiun.

Saya beberapa kali salah naik kereta Nambo, dan jika keburu sadar tentu masih ada waktu untuk turun di stasiun-stasiun seperti Depok Baru, Depok dan maksimal Citayam.

Tips untuk bisa segera mengetahui jurusan KRL yang kita naiki adalah dengan pasang telinga baik-baik. Kalau terdengar sayup-sayup informasi baik melalui speaker kereta maupun speaker di stasiun saat KRL berhenti sejenak, ikutilah informasi itu.

Nanya ke sesama penumpang juga bisa berakhir sama-sama nyasar jika penumpang tersebut rupanya juga sama tidak yakinnya dengan kita.

Menanti kereta kembali dari Nambo di Stasiun Cibinong (foto by widikurniawan)
Menanti kereta kembali dari Nambo di Stasiun Cibinong (foto by widikurniawan)

Terakhir, jika sudah tahu kita salah naik kereta dan berencana turun di stasiun sebelum Citayam, sebaiknya tidak terlalu asyik mainan ponsel atau bahkan tidur. Ini bakal bikin kita kebalasan nyasar juga secara tidak sadar.

Kalau sudah nyasar ke arah Nambo, pada akhirnya penumpang hanya bisa pasrah saja untuk menanti kereta tersebut sampai ke Stasiun Nambo dan kembali lagi mengarah ke Citayam untuk berganti lagi kereta ke arah Bogor.

Selain lelah karena memakan waktu berkali lipat untuk pulang, pastilah timbul rasa sesal dan malu. Kok bisa nyasar padahal sudah merasa benar? Arggh...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun