Aksi copet di KRL Commuter Line kembali terjadi, Jumat, 26 Mei 2023 malam. Sebuah ponsel atau smartphone milik seorang penumpang perempuan raib akibat ulah copet tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar jam 19.50 WIB dan tak jauh dari posisi saya yang saat itu ikut berjibaku masuk ke dalam kereta jurusan Cikarang via Manggarai dari Stasiun Sudirman.
KRL itu sebenarnya termasuk longgar dan tidak padat penumpang. Tetapi banyak yang berebutan masuk ke dalam kereta dan momen itulah yang dimanfaatkan oleh pencopet.
Saya sendiri sempat sekilas melihat orang terduga pencopet itu, yaitu sesosok pria mengenakan topi dan jaket hitam yang tiba-tiba balik badan dan lari keluar kereta lagi beberapa detik sebelum pintu kereta kembali tertutup.
Semula saya dan beberapa penumpang lainnya tak begitu curiga dengan orang itu, tetapi ketika sesaat seorang penumpang perempuan kebingungan mencari smartphone yang disimpan di sakunya, jelas sudah bahwa pria yang lari keluar tadi adalah si pencopet.
Tentu saja sudah terlambat untuk mengejarnya karena pintu terlanjur tertutup dan kereta sudah berjalan ke arah Manggarai.
Seorang penumpang lainnya juga bersaksi bahwa pria yang lari tadi memang seperti sengaja mendorong terlalu keras ketika penumpang berebutan masuk ke dalam KRL.
Kami, beberapa penumpang yang berada di dekat korban juga tak bisa berbuat banyak. Maunya ada yang bisa segera menghubungi security di Stasiun Sudirman saat itu juga agar bisa mengejar pria terduga copet, tapi kami tak tahu harus menghubungi ke nomor mana karena di kereta tak tersedia nomor darurat jika terjadi aksi kejahatan saat itu juga.
Petugas security dalam KRL baru bisa dipanggil datang dari gerbong sebelah ketika sudah beberapa menit kemudian. Petugas pun kemudian melaporkan kejadian tersebut melalui ponselnya dan menanyakan identitas korban. Tetapi hanya itu yang bisa dilakukan petugas security kereta karena ia harus lanjut ikut sepanjang perjalanan.
Sedangkan korban bersama rekannya disarankan turun di Stasiun Manggarai dan melapor lagi ke petugas di Stasiun Manggarai untuk ditindaklanjuti menelusuri jejak pencopet.
Satu hal yang mengganjal saya adalah keberadaan kamera CCTV di dalam KRL yang tampak terpasang tak jauh dari pintu tempat kejadian, ternyata kata petugas security tidak berfungsi.
"Hanya CCTV di Stasiun yang nyala," ujarnya ketika saya menanyakan hal tersebut.
Tentu ini mengecewakan karena semula kami berpikir bakal ada bukti kejadian berupa rekaman CCTV di dalam KRL yang bisa menjadi alat bantu mengidentifikasi pelaku.
Memang tidak semua tipe KRL yang eks Jepang ini dilengkapi kamera CCTV, tapi jika ternyata sebagian kecil yang terlihat ada kamera itu ternyata sama sekali tidak berfungsi, ya sama saja bohong dan tak ada gunanya.
Ini PR buat pihak operator KRL Commuter Line untuk merawat fasilitas yang memberikan kenyamanan dan keamanan di dalam kereta.
Bagi penumpang KRL, setidaknya peristiwa ini bisa menjadi pelajaran agar meningkatkan kewaspadaan ketika naik KRL. Rupanya momen paling rawan copet adalah saat berebutan naik ke dalam kereta. Setidaknya sudah dua kali ini saya menemui peristiwa penumpang kecopetan smartphone usai berdesakan naik KRL.
Waspadai pula jam rawan kejahatan seperti ini di jam sibuk pulang kerja. Sepertinya copet lebih suka beraksi di waktu tersebut mengingat penumpang pekerja fokusnya sudah menurun dan lelah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI