Sedangkan korban bersama rekannya disarankan turun di Stasiun Manggarai dan melapor lagi ke petugas di Stasiun Manggarai untuk ditindaklanjuti menelusuri jejak pencopet.
Satu hal yang mengganjal saya adalah keberadaan kamera CCTV di dalam KRL yang tampak terpasang tak jauh dari pintu tempat kejadian, ternyata kata petugas security tidak berfungsi.
"Hanya CCTV di Stasiun yang nyala," ujarnya ketika saya menanyakan hal tersebut.
Tentu ini mengecewakan karena semula kami berpikir bakal ada bukti kejadian berupa rekaman CCTV di dalam KRL yang bisa menjadi alat bantu mengidentifikasi pelaku.
Memang tidak semua tipe KRL yang eks Jepang ini dilengkapi kamera CCTV, tapi jika ternyata sebagian kecil yang terlihat ada kamera itu ternyata sama sekali tidak berfungsi, ya sama saja bohong dan tak ada gunanya.
Ini PR buat pihak operator KRL Commuter Line untuk merawat fasilitas yang memberikan kenyamanan dan keamanan di dalam kereta.
Bagi penumpang KRL, setidaknya peristiwa ini bisa menjadi pelajaran agar meningkatkan kewaspadaan ketika naik KRL. Rupanya momen paling rawan copet adalah saat berebutan naik ke dalam kereta. Setidaknya sudah dua kali ini saya menemui peristiwa penumpang kecopetan smartphone usai berdesakan naik KRL.
Waspadai pula jam rawan kejahatan seperti ini di jam sibuk pulang kerja. Sepertinya copet lebih suka beraksi di waktu tersebut mengingat penumpang pekerja fokusnya sudah menurun dan lelah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI