Inilah gambaran riil wajah Jakarta dengan transportasi publiknya saat ini. Naik kendaraan pribadi macet, naik transportasi umum juga parah.
Setelah 40 menitan menunggu saya baru bisa memaksa naik bus transjakarta ke arah Pinang Ranti. Tiga halte setelahnya saya pun turun di Halte Cawang Cikoko yang baru kembali dibuka dengan wajah barunya.
Rupanya walau dibangun dengan lebih megah, masih ada beberapa bagian yang belum selesai sempurna. Wajar saja sih.
Hanya saja, sebaiknya memang ada solusi crowded-nya Halte Pancoran Barat saat jam sibuk. Jika tidak bisa memperluas area Halte Pancoran Barat, maka bus koridor 13B Puri Beta-Pancoran Barat alangkah baiknya diperpanjang sampai Halte Cawang Cikoko.
Bus ini akan bisa mengurai kepadatan orang yang menunggu di Pancoran Barat, terutama yang hanya perlu turun lagi di Tebet dan Cawang.
Solusi ini juga menguntungkan bagi pekerja seperti saya di area Blok M dan Kebayoran, Jakarta Selatan, sedangkan rumahnya di Bogor atau Depok. Tak perlu repot memutar ke Sudirman dan Manggarai jika hendak naik KRL.
Rute tersebut sebenarnya juga bisa menghubungkan antarmoda, yaitu MRT Jakarta di kawasan transit CSW hingga ke Cawang yang terintegrasi berbagai moda KRL dan LRT.
Jika begini, Stasiun Manggarai yang dikenal ribet pun akan lebih lega karena setidaknya ada penumpang KRL yang punya alternatif moda selain harus transit di Manggarai.