Semenit, dua menit, lima menit, tahu-tahu sudah lima belas menit saya terjepit di pojokan halte dan tak kunjung bisa bergerak atau bahkan naik bus ke arah Pinang Ranti. Muka-muka gelisah pun mulai bermunculan.
"Wooii!! Mana busnya woii??" teriak seorang ibu di dekat saya.
"Biasanya dikirim bus kosong kalau lagi numpuk gini!! Parah mah ini!!" lanjutnya.
Sementara petugas yang berjaga di halte itu terlihat lebih fokus mengatur penumpang yang keluar masuk ke bus yang datang.
"Tolong ya kasih jalan buat yang mau keluar, kasih jalan buat yang mau keluar!!" teriak petugas.
"Dari tadi kasih jalan terus!! Kami ini mau naik bus nggak dikasih masuk dari tadi!" sahut penumpang lain, ngegas pokoknya.
Memang situasi saat itu serba tak menguntungkan. Bukannya tidak ada bus yang datang, tapi tiap kali ada bus datang sudah penuh sesak oleh manusia di dalamnya.
Alhasil, turun 2 penumpang, yang naik ke bus pun hanya 2 orang. Pantas saja banyak penumpang yang tidak sabar menunggu.
"Ini sih Manggarai kedua ini..." celetuk penumpang lain di dekat saya.
Oalah, rupanya dia juga sesama anak kereta juga seperti saya. Pada akhirnya, niat menghindari horornya Stasiun Manggarai malah ketemu ngerinya Halte Pancoran Barat.