Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

KRL Telat, Penumpang Menumpuk dan Balik Kanan

2 Januari 2023   21:55 Diperbarui: 3 Januari 2023   01:37 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penumpang menanti KRL yang telat di Stasiun Sudirman (foto by widikurniawan)

Stasiun Sudirman sudah padat oleh manusia sekitar pukul 19.30 WIB. Terutama peron ke arah Stasiun Manggarai yang tengah menunggu KRL dari Stasiun Angke via Tanah Abang. 

Sekitar sepuluh menit saya berdiri ketika kemudian announcer mengumumkan bahwa KRL tujuan Bekasi belum tersedia di Stasiun Angke. 

Dalam terminologi KRL, "belum tersedia kereta" artinya terjadi keterlambatan, karena idealnya headway atau jarak waktu antarkereta adalah 5-10 menit. 

Ini berarti pula tak hanya penumpang jurusan Bekasi saja yang terdampak, tetapi juga penumpang jurusan Bogor/Depok yang seharusnya naik kereta jurusan Bekasi lalu kemudian turun di Stasiun Manggarai untuk transit dan beralih ke KRL relasi Jakarta Kota-Bogor. 

Saya kemudian mengintip linimasa Twitter yang ternyata sudah penuh keluhan dan hujatan para penumpang. Maklumlah, ini jam pulang kerja yang agak molor, sehingga banyak orang berkepentingan untuk segera pulang ke rumah masing-masing. Bayangkan andai pulang terlalu larut malam sampai rumah padahal pagi-pagi besok sudah berangkat lagi.

Penumpang menunggu KRL ke arah Manggarai/Bekasi (foto: Twitter @Ameethyyst)
Penumpang menunggu KRL ke arah Manggarai/Bekasi (foto: Twitter @Ameethyyst)

Rupanya melalui akun resmi @commuterline sudah ada permohonan maaf dari pihak operator soal keterlambatan itu. 

"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, sehubungan adanya pergantian jalur, sehingga membuat KA 5059B (Bks-Ak) & KA 5555B (Ck-Kpb) mengalami selisih waktu dari yg sudah terjadwalkan. Tentunya kami senantiasa terus berkoordinasi demi tetap menjaga kelancaran perjalanan KA, tks."

Well, dari Stasiun Angke ke Stasiun Sudirman total ada enam stasiun. Jika keretanya saja belum ada, bayangkan bagaimana ketika kereta datang dan penumpang yang sudah terakumulasi penumpukannya bakal berebutan dan berdesakan masuk. Sudah pasti banyak pula yang tak terangkut di kesempatan pertama. Ngeri ah... 

Maka tak mengherankan jika akhirnya banyak penumpang di Stasiun Sudirman yang balik kanan untuk keluar dari Stasiun. Ada yang berencana naik taksi, ada yang bilang mau makan dulu karena kelaparan, dan ada yang seperti saya, memilih ngojek ke Stasiun Cikini atau Manggarai. 

Ya, saya terpaksa keluar dari Stasiun Sudirman untuk cari ojek menuju Stasiun Cikini yang berjarak sekitar 3,2 kilometer dari Sudirman. Stasiun ini jalurnya beda dengan relasi Angke-Bekasi, karena merupakan Stasiun yang dilewati relasi Jakarta Kota-Bogor. 

Sebelum keluar Stasiun Sudirman saya sempat menanyakan info soal keterlambatan kepada petugas dan hanya dijawab sekilas. 

"Belum ada info Pak," itupun jawabnya sambil fokus ke ponselnya. 

Sungguh rada-rada memang pelayanan konsumennya. 

Pada akhirnya saya pun harus rela kepotong ongkos 3000 rupiah karena terlanjur masuk Stasiun dan kemudian keluar lagi tanpa sempat naik kereta. Ditambah ongkos yang saya keluarkan untuk ngojek ke Cikini sudah setara harga nasi ayam geprek plus teh tawar panas. 

Ya mbok mestinya operator punya itikad baik jika ada keterlambatan dikasih tahu ke penumpang sebelum nempelin kartu elektronik di gate masuk. Supaya ada opsi mau lanjut masuk atau cari alternatif lain. Kalau sudah terlanjur masuk dan keluar lagi kan sayang saldonya kepotong sia-sia. 

Untungnya ketika saya tiba di Stasiun Cikini, KRL Commuter Line relasi Jakarta Kota-Bogor tidak mengalami gangguan. Saya juga cukup beruntung langsung dapat kereta begitu sampai di peron arah Bogor. 

Ketika sesaat kemudian kereta yang saya tumpangi masuk di Stasiun Manggarai, ternyata muncul pemandangan langka karena hanya segelintir orang yang menunggu kereta menuju ke arah Bogor. Tentu saja sepi, imbas tiadanya kereta dari Angke maka para penumpang arah Bogor yang harusnya transit di Manggarai masih belum terangkut dan harus menanti kereta entah sampai kapan. 

Tumben Stasiun Manggarai sepi karena penumpang ke Bogor dari arah Angke masih tertahan menanti KRL (foto by widikurniawan)
Tumben Stasiun Manggarai sepi karena penumpang ke Bogor dari arah Angke masih tertahan menanti KRL (foto by widikurniawan)

Demikianlah, mengawali tahun 2023 ternyata pelayanan KRL Commuter Line justru tersendat oleh keterlambatan kereta yang tidak bisa dijelaskan dengan gamblang dan bahasa sederhana kepada para penumpangnya. Harus di-mention dan dikomplain dulu baru ngasih info jika ada keterlambatan.

Penanganan ketika ada jadwal berantakan masih memakai pola lama yang template.

Hmm, kayak begini kok mau punya konsep membedakan tarif si kaya dengan si miskin.

Aduuh, duh... benahi dulu deh pelayanannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun