Memesan kamar hotel melalui aplikasi sekarang ini tidaklah ribet. Tinggal sat set, dalam hitungan menit kita sudah bisa memesan kamar hotel sesuai keinginan dan budget.
Sejak menjamurnya aplikasi booking hotel, konsumen memang dimudahkan ketika membutuhkan hotel untuk liburan, staycation, hingga perjalanan bisnis. Tapi pemesanan melalui aplikasi tidak selamanya memuaskan, dalam hal ini kerap berujung kekecewaan konsumen saat mendapati hotel yang dipesannya ternyata tak sesuai ekspektasi.
Belum lama ini saya mengalaminya sendiri, ketika melakukan perjalanan ke luar kota bersama rekan-rekan kerja. Sebelum berangkat, rekan saya menunjukkan sebuah hotel yang termasuk brand jaringan hotel internasional yang ternama.Â
Setelah mempertimbangkan lokasi yang strategis dan foto-foto kamar serta fasilitas hotel, saya pun menyetujui dan kami pun melakukan pembelian secara online.
Namun begitu sampai di lokasi, rupanya kondisi riil hotel jauh dari bayangan. Baru kami menyadari bahwa hotel tersebut memang menang secara nama dan lokasi, tetapi karena termasuk pemain lama, maka wajar saja ketika mendapati berbagai sudut kamar hotel terlihat nuansa "jadul".
Interior kamar jelas kalah dibandingkan hotel pendatang baru atau hotel lama yang melakukan renovasi dan redesign. Bahkan fasilitas televisi pun termasuk keluaran usang dan bisa dimaklumi andai dimiliki oleh hotel dengan kelas bintang di bawahnya.
Masalahnya, ketika melihat foto-foto cantik yang ditampilkan pada aplikasi pemesanan hotel, semuanya terlihat berbeda karena tampilan di foto terlihat modern dan kinclong. Baik berbagai sudut kamar, maupun di bagian loby, restoran, kolam renang dan fasilitas lainnya.
Pernah juga saya mengalaminya di hotel lain sebelumnya. Karena terburu-buru dan hanya melihat dari sisi lokasi yang sesuai, saya pun memesan sebuah hotel berbintang empat yang memang termasuk sudah punya nama.
Namun saya kurang memperhitungkan bahwa faktor pandemi dua tahun yang sempat membuat tingkat hunian kolaps, ternyata berpengaruh besar pada perawatan dan pergantian manajemen hotel. Nuansa kelam di loby dan lorong-lorong hotel ternyata tidak tergambar pada foto-foto di aplikasi pemesanan.
Juga debu-debu di sudut kamar, gorden serta kamar mandi, membuat saya merasa tidak nyaman. Tapi mau bagaimana lagi? Pemesanan melalui aplikasi sudah langsung saya bayar lunas melalui pembayaran online dan tidak bisa dibatalkan.
Untungnya karena dalam rangka urusan pekerjaan, maka saya tidak terlalu risau karena hanya menggunakannya untuk tidur di malam hari. Beda urusannya jika membawa keluarga dalam rangka berlibur dengan anak, pasti bakal sangat menyesal dapat hotel yang ternyata "zonk".
Fasilitas seperti kolam renang saja terlihat tak ada yang menggunakannya karena kotor. Padahal kolam renang hotel menjadi syarat utama jika nginep staycation bersama anak-anak.
Belum lagi fasilitas fitness yang terlihat keren di foto, eh ternyata begitu ditengok aslinya mirip gudang berisi peralatan fitness yang sudah lama tak digunakan. Tentu mengecewakan untuk sekelas hotel berbintang empat.
Nah, belajar dari pengalaman beberapa kali mendapat "zonk" saat memesan hotel melalui aplikasi, setidaknya ada beberapa langkah yang perlu dilakukan sebelum memilih hotel.
Jangan mudah terpukau dengan foto di aplikasi
Foto-foto estetis tiap sudut dan fasilitas hotel memang alat jualan utama hotel di aplikasi pemesanan. Wajar jika mereka akan memasang foto-foto terbaik hasil karya fotografer profesional dan tentunya melalui proses editing juga.
Namun pada review pengguna sebelumnya, biasanya ada yang mengunggah foto hasil jepretan pengguna. Jadi setidaknya bisa kita bandingkan dari sini, termasuk membaca review para penggunanya.
Sebuah hotel yang bagus biasanya juga memiliki akun Instagram resmi. Untuk lebih meyakinkan diri sebelum memesan, alangkah lebih baik jika kita membandingkan pula foto-foto yang ada di akun Instagram hotel.
Selain itu bisa pula kita gunakan fitur lokasi pada saat melakukan pencarian di Instagram. Jika ketemu, akan muncul foto-foto pengguna Instagram yang mengunggah foto di hotel tersebut dengan menandai lokasi hotel. Dari sini kita akan semakin diyakinkan untuk memilih atau tidak memilih hotel tersebut.
Pertimbangkan rating dan review
Rating dan review pengguna aplikasi juga menjadi faktor pertimbangan sebelum memilih hotel. Rating biasanya berupa nilai dengan maksimal nilai 5 yang menunjukkan kepuasan pengguna. Sedangkan review berupa testimoni yang bisa dilengkapi foto unggahan konsumen.
Saat membaca review konsumen, lihat pula kapan review tersebut ditulis. Jika review terakhir yang muncul justru ditulis beberapa bulan yang lalu atau bahkan lebih dari setahun yang lalu, maka kita harus hati-hati mengingat kondisi terkini mungkin sudah berubah.
Mintakan pendapat dari orang yang kita kenal
Tidak ada salahnya meminta pendapat dari orang yang kita kenal, bisa teman atau saudara, yang sudah pernah berkunjung ke destinasi yang akan kita tuju. Misal ketika ingin berlibur ke Bali atau Lombok, jangan sungkan bertanya ke teman yang pernah berkunjung ke sana tentang hotel mana yang recommended.
Pendapat lisan begini biasanya lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan kita.
"Jangan ke hotel itu, sarapannya western nggak cocok sama kamu yang lidahnya gorengan," dan review langsung dari teman saya ini benar-benar pernah membuat saya berganti pilihan hotel.
Tonton video review hotel di YouTube
Banyak sekali Youtuber yang khusus membuat konten tentang hotel. Maka sediakanlah waktu luang lebih untuk menontonnya karena video yang merupakan gambar bergerak, tentu lebih riil menyajikan sesuai fakta dibandingkan foto yang sudah diedit.
Jangan lupa untuk mengecek tahun berapa video review tersebut dibuat. Bagi saya, kondisi terbaru hingga setahun terakhir masih relevan untuk menjadi pertimbangan.
Lakukan riset lebih mendalam jika menginap bersama anak
Selain empat hal di atas yang sebaiknya tetap dilakukan, jika membawa anak-anak untuk menginap di hotel, tentu risetnya harus lebih mendalam. Pertimbangkan hal-hal hingga detail, misal ukuran luas kamar, ketersediaan sarapan, kolam renangnya ada khusus anak kecil atau tidak, kemudian ada playground atau tempat bermain atau tidak.
Hotel yang ramah anak bisa ditelusuri pula melalui berbagai artikel yang bertebaran di dunia maya. Intinya, jangan buru-buru karena tergiur harga promo berbatas waktu. Memilih hotel yang cocok memang harus teliti dan perlu waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H