Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Larangan Ngobrol di MRT Jakarta, Perlukah Dihapus?

15 Desember 2022   21:07 Diperbarui: 16 Desember 2022   05:22 2513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas MRT menegur penumpang yang ngobrol (foto by widikurniawan)

Nah, beberapa hari lalu rupanya sempat viral di media sosial tentang pendapat seorang netizen yang merasa larangan berbicara di dalam MRT Jakarta seharusnya dihapus saja. 

Hal ini menuai pro dan kontra, termasuk pendapat yang mendukung karena di samping pandemi sudah melemah, aturan itu dinilai tak cocok diterapkan bagi masyarakat Indonesia yang dikenal guyup, senang ngobrol dan doyan ngerumpi.

Well, sebaiknya kita kupas dengan pikiran jernih apakah larangan berbicara di MRT Jakarta memang sudah sepantasnya dicabut. 

Pertama, petugas MRT sejauh ini, sepengamatan saya, tidak akan serta merta menegur tanpa memperhatikan gelagat penumpang yang ngobrol. 

Jika penumpang terus menerus membuat gaduh, sampai obrolannya terdengar hingga radius ujung gerbong, maka petugas baru akan menegur. Itupun dengan sikap yang sopan karena sambil membungkukkan badan dan menyampaikan teguran melalui tulisan. 

Jadi, kalau cuma berbicara sebentar sekedar nanya arah atau ngomong seperlunya kepada rekan penumpang tanpa menarik perhatian orang lain, tentu tak bakal ada yang menegur. Petugas juga manusia, pasti punya pertimbangan sendiri ketika menegur.

Petugas MRT Jakarta mengawasi isi kereta (foto by widikurniawan)
Petugas MRT Jakarta mengawasi isi kereta (foto by widikurniawan)

Kedua, moda MRT Jakarta memang bukan tempat yang pas untuk ngobrol "ha ha hi hi". Masih ada kafe, pos ronda atau taman bagi yang ngobrolnya selalu seru. 

Ingat, ada hak penumpang lain yang ingin menikmati perjalanan dengan tenang, maka hormatilah sesama penumpang.

Ketiga, memang kenyataannya banyak orang yang cuek dengan aturan walau sebenarnya sudah tahu. Seolah nggak seru rasanya jika naik MRT bareng teman-teman se-geng tapi cuma diem-dieman. 

Maka biasanya yang bikin "pecah" suasana di dalam MRT memang mereka yang naik berombongan. Tak hanya anak-anak muda atau keluarga yang bawa anak-anak kecil rewel saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun