Ini jelas tak ramah bagi penumpang dari Bandara dengan tipikal membawa barang bawaan berupa koper dan tentengan oleh-oleh yang begitu merepotkan. Sedangkan untuk mencari lift atau eskalator juga perlu effort lagi berjalan lumayan jauh.Â
Begitulah, mungkin alasan yang terdengar remeh seperti itu yang membuat KA Bandara tidak mampu menyedot minat banyak penumpang untuk menggunakannya dibandingkan bus dan taksi. Termasuk alasan yang sudah mengemuka selama ini bahwa KA Bandara hanya ideal melayani penumpang dari dan ke dalam Kota Jakarta saja, dengan stasiun-stasiun yang dikelilingi gedung-gedung perkantoran, bukannya pemukiman.Â
Sedangkan bagi yang tinggal di pinggiran seperti Bekasi atau Bogor, seperti saya, mau tak mau harus rela berjibaku nenteng-nenteng bawaan dan sambung menyambung moda. Hmm tapi, mau lebih murah ya harus rela lebih lelah sih... gitu kali, ya?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H