Pertanyaan tersebut bisa jadi meluncur dari mulut anak-anak kita yang masih polos. Sebagai orangtua tentu harus memiliki jawaban yang tepat karena setiap jawaban akan selalu direkam dalam memorinya dan mempengaruhi sudut pandangnya hingga dewasa.
Padahal konsep yang tertanam dalam pikiran anak-anak adalah bahwa polisi adalah "the good guy" yang tugasnya menjaga dan mengayomi masyarakat. Perlu penjelasan dan pemahaman lebih lanjut bagi anak-anak jika pada akhirnya berita yang santer terdengar adalah "the good guy" menjadi "the bad guy".
Bagaimanapun pemberitaan tentang kasus ini terbilang tidak ramah anak. Hilangnya nyawa seseorang akibat pembunuhan, bisa jadi akan direkontruksi dalam otak anak-anak. Ia akan membayangkan bagaimana seseorang bisa dibunuh atau ditembak. Gambarannya bisa sangat keji dan jika orangtua tidak memberikan pemahaman tentu bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental anak-anak.
Paparan berita tentang kriminal, entah pembunuhan, pencabulan, kekerasan dan sebagainya termasuk dalam konten dewasa yang patut menjadi perhatian besar para orangtua. Tanpa arahan dan bimbingan orangtua atau orang dewasa terdekat, ada kemungkinan anak-anak salah memahaminya.
Orangtua juga patut waspada jika kemudian anak kita terlihat sangat terpana dengan tayangan berita yang tengah ditontonnya. Lebih lanjut lagi, ketika waktunya tidur, ia justru terlihat bengong dan tidak bisa memejamkan mata seusai melihat pemberitaan yang masuk kategori "dewasa".
Potensi dampak buruk yang muncul antara lain ketakutan dan rasa cemas berlebihan. Anak-anak yang terpapar akan merasa tidak aman dengan orang lain dan cenderung menjadi penakut.
Komunikasi yang baik dengan pemilihan kata yang mudah dipahami, serta sikap positif saat menjelaskan pada anak menjadi kunci agar dampak buruk berita-berita kriminal tidak membekas dalam diri anak-anak.
"Bagaimanapun kejahatan tidak akan menang, kejahatan pasti kalah dengan kebaikan."
Kata-kata tersebut mungkin terdengar klise. Tetapi bolehlah digunakan menjadi salah satu kalimat yang perlu disampaikan kepada anak-anak dalam rangka membentengi mentalnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H