Outfit para remaja daerah penyangga itu dinilai unik sehingga melahirkan ide catwalk jalanan bertajuk Citayam Fashion Week.
Tiga hari belakangan ini saya sengaja berjalan memutar saat keluar dari Stasiun MRT Dukuh Atas sebelum menuju Stasiun KRL Sudirman untuk perjalanan pulang dari mencari nafkah.Â
Tentu saja, langkah kaki saya jadi kian jauh, dan kian tersendat karena harus melewati kerumunan anak-anak muda yang tengah menciptakan konten.
Suguhan utamanya sudah pasti lenggak-lenggok ala model dengan catwalk berwujud area penyeberangan atau zebra cross.Â
Sementara di antara kerumunan itu terdapat banyak konten kreator, selebgram, tiktokers, hingga awak media mainstream ternama yang tengah melakukan pemotretan maupun sesi wawancara.
Di antara tangan-tangan warga biasa yang bersiap mengabadikan momen dengan kamera smartphone, tak sedikit pula mereka yang menenteng kamera besar profesional dengan harga selangit.Â
Maka, jika kita berbicara tentang pusatnya pembuatan konten di negeri ini untuk saat ini, silakan tunjuk kawasan Taman Dukuh Atas ini.
Namun, seiring membeludaknya pengunjung di area TOD Dukuh Atas, dan berbondongnya konten kreator datang, masih adakah ruang bagi anak-anak Citayam, Bojonggede dan Depok di kawasan tersebut?
Pasalnya, disinyalir tak lagi anak-anak daerah pinggiran itu yang meramaikan Citayam Fashion Week.Â