Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Stasiun Manggarai yang Megah tapi Meresahkan

1 Juni 2022   21:02 Diperbarui: 2 Juni 2022   04:05 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana transit di Stasiun Manggarai (foto by widikurniawan)

Naik turun tangga untuk transit jelas melelahkan dan membutuhkan waktu ekstra, terutama di jam sibuk. Ini jelas menambah tingkat stres penumpang yang sebagian besar adalah pekerja atau karyawan. Pagi hari saat berangkat kerja harus menghadapi situasi yang tidak menguntungkan.

Butuh tenaga ekstra untuk naik turun tangga (foto by widikurniawan)
Butuh tenaga ekstra untuk naik turun tangga (foto by widikurniawan)

Saya sendiri sebagai pengguna KRL dari arah Bogor tujuan Sudirman, dua hari kemarin (Senin dan Selasa) sudah merasakan pola perjalanan yang berbeda. Saya memang sengaja berangkat lebih pagi dari jam berangkat biasanya. Tetapi karena harus transit di Manggarai, total waktu yang saya butuhkan untuk perjalanan hingga ke tempat kerja ternyata jadi molor 30-40 menit dari biasanya.

Ketika penumpang dari Bogor harus transit di Manggarai, ternyata KRL berikutnya yang akan membawa ke arah Sudirman/Tanah Abang belum tentu sudah tersedia. Jikalau tersedia, belum tentu penumpang bisa mudah masuk karena saking padatnya penumpang.

Bahkan Selasa, 31/5 lalu kejadiannya sungguh kacau. Ketika KRL dari Bekasi tiba di Manggarai, penumpang yang hendak naik seperti biasa menunggu di bibir peron guna memberikan kesempatan penumpang yang hendak turun. Tetapi saking banyaknya penumpang turun, maka ketika hendak naik pintu KRL sudah nyaris tertutup.

Keruan saja banyak orang yang mencoba menahan pintu tertutup itu. Sejurus kemudian banyak penumpang yang semula sabar menunggu akhirnya memaksakan diri naik dengan saling dorong.

Kejadian seperti itu apakah sebelumnya telah diperhitungkan oleh pembuat kebijakan? Penumpanglah yang menjadi korban karena harus gontok-gontokan dan adu fisik saat transit.

Desain peron Stasiun Manggarai yang mengkhawatirkan.

Sebagai stasiun transit terbesar, Stasiun Manggarai memang terlihat kian megah. Iya megah kalau sepi penumpang.

Masalahnya, di jam sibuk, arus penumpang sungguh-sungguh luar biasa dan harus berjalan di jalur peron yang penuh dengan tiang beton penyangga. Bahkan ada sisi peron yang harus dilalui penumpang dan lebarnya kira-kira tak lebih dari satu meter. Sangat berisiko dan mengkhawatirkan bagi keselamatan penumpang.

Lajur sebelah kiri sangat sempit dan berbahaya untuk dilalui penumpang (foto by widikurniawan)
Lajur sebelah kiri sangat sempit dan berbahaya untuk dilalui penumpang (foto by widikurniawan)

Petugas pun kerap mengarahkan penumpang untuk berjalan melaluinya. Tentu saja perlu ekstra hati-hati agar kaki tidak kejeblos jatuh ke bawah. Terlebih bagi orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik. Tentu sangat tidak nyaman melaluinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun