Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

KA Barang Mogok, KRL Terganggu, dan Sekelumit Kisah di Dalamnya

20 Mei 2022   22:40 Diperbarui: 21 Mei 2022   00:30 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Main game di hape di tengah himpitan penumpang (foto by widikurniawan)

Perilaku para penumpang pun bermacam-macam untuk membunuh kebosanan. Banyak drama yang terjadi. Ada yang akhirnya ngobrol walau masih ada larangan berbicara, main hape, juga ada yang mencoba tidur sembari berdiri. Ya, tidur sambil berdiri sebenarnya merupakan skill istimewa para anker alias anak kereta.

Main game di hape di tengah himpitan penumpang (foto by widikurniawan)
Main game di hape di tengah himpitan penumpang (foto by widikurniawan)

Namun, ada lagi yang lebih aneh, seorang bapak yang berdiri di depan saya persis justru menelepon istrinya melalui video call. Lho, apa anehnya?

Nggak aneh sih, kecuali karena posisi dempetan begini sehingga malah membuat wajah saya yang berdiri tepat di belakangnya ikutan masuk layar kameranya dan mendapati wajah istri bapak itu sedang rebahan di kasur sambil senyam-senyum. Alamak.

Kan saya yang jadi salah tingkah gitu loh. Untung sih masih ketutup masker wajah saya. (Eh, tapi kan justru jadi makin tampan yak? Pantes aja istrinya senyam-senyum gimana gitu).

Selesai disuguhi drama pasutri di depan saya, tak lama kemudian terdengar seorang ibu muda di bangku prioritas tengah berbicara melalui telepon.

"Mbak, bisa ke rumah sebentar nggak ya? Ini kereta saya lagi eror nggak tahu kapan nyampe, tolong ke rumah lagi soalnya si Papah nggak bisa ganti pempers adek," ucapnya dengan volume cukup nyaring.

Walau terdengar agak gimana, tapi sebenarnya itu hal serius dan mengharukan. Bagaimana seorang ibu pekerja terpaksa harus terlambat pulang sampai rumahnya dan mesti mengatur hingga hal ganti popok buat bayinya melalui sambungan telepon.

Ribuan orang penumpang KRL tujuan Bogor dan sebaliknya, malam ini tengah mengalami malam yang buruk. Entah agenda atau janji apa saja yang tertunda atau bahkan batal karena gangguan perjalanan ini. Entah berapa pula jumlah anak kecil yang merengek di rumah masing-masing menunggu orang tuanya yang tak kunjung pulang.

Setelah berhasil melewati Stasiun Pasar Minggu, walau dengan lambat, akhirnya perjalanan KRL yang saya tumpangi kembali berjalan normal. Total butuh waktu keseluruhan 2,5 jam lebih dikit perjalanan yang saya tempuh dari Stasiun Sudirman hingga turun di Stasiun Bojonggede. Sebuah waktu tempuh yang jelas di luar kebiasaan karena biasanya hanya perlu 1 jam saja.

Penumpang turun di Stasiun Bojonggede dengan gontai akibat kelamaan di dalam KRL (foto by widikurniawan)
Penumpang turun di Stasiun Bojonggede dengan gontai akibat kelamaan di dalam KRL (foto by widikurniawan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun