Puas mengunjungi dua destinasi wisata di Magelang, jelang siang kami melanjutkan perjalanan ke Temanggung. Walau dilakukan usai lebaran, tak ada istilah mudik yang terlambat bagi kami.
Raut wajah kebahagiaan terpancar dari kedua orang tua saya menyambut kedatangan kami. Anak-anak juga bergembira bisa kembali bertemu dan mencium tangan kedua eyangnya setelah 3 tahun tak berjumpa. Betapa mudik kali ini menjadi momen tak terlupakan bagi keluarga kami.
Hingga, tak terasa empat hari sudah kami berada di Temanggung. Mengunjungi dan bersilaturahmi dengan sanak saudara, juga tak lupa jalan-jalan ke destinasi wisata setempat, mencari oleh-oleh, serta mencicipi kuliner legendaris sebisa mungkin.
Memang tak bisa semua dituruti, maklumlah jika disambangi semua kuliner yang bikin ngiler itu, pastinya bakal tidak ramah dengan agenda melawan kolesterol.
Solo, The Next Destination
Minggu, 8 Mei 2022 siang, kami harus berpamitan dan melanjutkan agenda untuk mengunjungi Kota Solo sebelum bertolak kembali ke Jakarta menggunakan kereta api. Siang itu, kami meninggalkan Temanggung dengan harapan bakal kembali lagi dengan pengalaman yang lebih seru.
Perjalanan diawali menggunakan taksi online dari Temanggung ke Yogyakarta. Mengingat tarifnya masih bernuansa lebaran, maka wajar apabila ada lonjakan tarif. Untungnya BRImo memudahkan saya untuk mengisi dompet digital yang akan digunakan sebagai pembayaran taksi online tersebut.
Dari Yogyakarta, kami menggunakan KRL Yogyakarta-Solo. Si Sulung tampak senang mengingat ide naik KRL ke Solo berasal dari dirinya.
Tiba di Stasiun Solo Balapan, kami cukup berjalan kaki ke hotel yang telah dipesan sebelumnya, karena jaraknya tak begitu jauh. Gaya perjalanan kami memang ala backpacker, karena masing-masing membawa backpack. Termasuk Si Bungsu dengan ransel pink unyu miliknya.
Kami menginap di Solo selama dua malam. Pasar Gede menjadi tujuan pertama untuk dijelajahi. Tempat ini menjadi semacam surga kuliner khas Solo, dari mulai nasi liwet, soto, pecel, cabuk rambak, hingga dawet ayu. Juga menjadi tujuan untuk berbelanja oleh-oleh khas seperti intip goreng, aneka keripik dan kerupuk, bermacam jenis teh, kopi dan lainnya.
Hebatnya, BRI telah memfasilitasi banyak pedagang di Pasar Gede dengan transaksi QRIS. Nah, kurang apa lagi coba? Pedagang pasar tradisional pun sudah tak asing lagi dengan transaksi nontunai.