Saya cukup membuka aplikasi BRImo, menyentuh fitur QRIS, lalu mengarahkan kamera ke arah QR Code yang tersedia di loket. Setelah itu, masukkan jumlah nominal yang hendak dibayar, selesaikan prosesnya dan selanjutnya tinggal konfirmasi ke kasir bahwa transaksi QRIS yang dilakukan telah berhasil.
''Ayah, ayah tiketnya kok nggak bayar?" tanya Si Bungsu yang mengamati saya sedari awal.
"Kan udah pakai ini Nak, sudah terbayar lunas pakai uang ayah di Bank," jawab saya sembari menunjukkan layar smartphone.
Dia manggut-manggut, dan momen seperti inilah satu pelajaran penting tentang transaksi keuangan digital kembali didapatkannya. Tentu dengan bahasa sederhana dan pengalaman yang dilihatnya.
Jangan Lupa Selfie dan Ngopi
Usai puas mengelilingi kawasan Candi Borobudur, destinasi selanjutnya adalah Svargabumi, sekitar 5 menit berkendara dari candi. Kawasan ini merupakan areal persawahan yang disulap menjadi area penuh spot-spot foto yang Instagramable. Banyak wisatawan yang melampiaskan hasratnya untuk berfoto selfie serta bergaya kekinian.
Anak-anak antusias sekali berada di tempat ini. Keindahan persawahan berpadu dengan birunya langit, harus diakui jarang dilihatnya di dekat tempat tinggal kami yang dipenuhi padatnya rumah-rumah penduduk.
Ketika haus melanda maka pojok semacam kafe mini yang menjual berbagai minuman jenis kopi serta cokelat tampak menarik perhatian. Ah, kapan lagi bisa ngopi-ngopi di tengah persawahan seperti ini.
Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Kafe mini itu pun ternyata menerima pembayaran melalui transaksi QRIS BRI. Tinggal "sat, set, sat, set" tanpa ribet merogoh dompet dan menunggu kembalian, semuanya begitu mudah dan cepat dilakukan melalui layar smartphone.