Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Etika Berbuka Puasa di KRL Commuterline dan MRT Jakarta

16 April 2022   09:58 Diperbarui: 17 April 2022   07:49 3655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di MRT Jakarta (foto by widikurniawan)

KRL Commuterline dan MRT Jakarta melakukan penyesuaian aturan pada bulan Ramadan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, penumpang diperbolehkan makan dan minum pada waktu berbuka puasa.

Para penumpang itu biasanya adalah para pekerja yang terpaksa tidak bisa pulang tepat waktu untuk berbuka puasa di rumah masing-masing bersama keluarga.

Hanya saja, saat ini bulan Ramadan masih berada di masa pandemi, yang artinya mau tidak mau ada semacam pemakluman ketika penumpang diperkenankan membuka masker untuk beberapa saat.

Walaupun diperbolehkan makan dan minum pada saat waktu Maghrib tiba, hal itu sekadar untuk membatalkan puasa. Bukan berarti penumpang boleh sesuka hati mengeluarkan bekal dan makan berat misalnya nasi uduk maupun nasi padang.

Soal ini, aturan di MRT Jakarta lebih ketat dan jelas. Penumpang diperbolehkan membatalkan puasa menggunakan kurma dan air mineral. Bukan yang lain. Itupun waktunya dibatasi maksimal 10 menit.

Tidak boleh ada roti, gorengan, serta buah-buahan lain selain kurma. Minumannya juga harus air mineral, bukan teh panas, es teh, kopi, kolak ataupun es teler.

Kok bisa?

Meskipun tidak dijelaskan alasannya oleh pihak MRT Jakarta, tetapi aturan tersebut sebenarnya bisa dimaklumi. Saat ini durasi perjalanan MRT Jakarta masih tergolong singkat. MRT jelas bukan warung atau restoran tempat makan.

Alasan kenapa harus kurma juga sebaiknya dipahami sebagai antisipasi pihak MRT terhadap sisa atau remahan makanan yang bisa saja tercecer tanpa sengaja. Semacam roti dan gorengan bisa saja menimbulkan remahan. Sedangkan kurma, meski menyisakan biji, tetapi potensi menimbulkan remahan lebih minim dibandingkan makanan lain.

Nah, dari remahan itu jika luput dari pembersihan, maka bisa memicu binatang-binatang kecil seperti semut, kecoa atau jenis serangga lainnya muncul. Mereka bisa saja hidup di sela-sela komponen kereta dan tentu bisa menimbulkan potensi bahaya serta kerusakan.

Suasana di MRT Jakarta (foto by widikurniawan)
Suasana di MRT Jakarta (foto by widikurniawan)

Sayangnya aturan ketat saat berbuka puasa seperti halnya MRT Jakarta tidak bisa diterapkan di KRL Commuterline. Jumlah penumpang yang lebih banyak, jarak tempuh yang lebih jauh, serta kebiasaan yang sudah lama ada, akan sulit jika aturan hanya boleh makan kurma dan minum air mineral diterapkan di KRL Commuterline.

Petugas pun bakal kesulitan jika aturan jenis makanan diterapkan di KRL. Penumpang KRL yang lebih beragam, sudah terbiasa membawa bekal roti, gorengan, bahkan lontong isi, untuk membatalkan puasa di perjalanan.

Minumannya pun bermacam-macam, bukan sekadar air mineral. Tak jarang terlihat penumpang yang membuka minuman kalengan yang berpotensi muncrat jika dibuka.

Pihak KRL Commuterline sejauh ini hanya bisa mengimbau agar penumpang menjaga kebersihan pada saat waktu berbuka. Tidak akan ada sanksi jika penumpang mengonsumsi jenis makanan atau minuman apapun.

Penumpang berbuka puasa di atas KRL Commuterline (foto by widikurniawan)
Penumpang berbuka puasa di atas KRL Commuterline (foto by widikurniawan)

Hanya saja kembali lagi ke diri penumpang masing-masing. Sebaiknya tetap mengedepankan etika ketika diberikan kesempatan waktu berbuka puasa.

Sebaiknya memilih jenis makanan yang minim menimbulkan remahan tercecer. Apalagi di saat kondisi kereta padat penumpang, biasanya rentan tersenggol oleh penumpang lain.

Kemudian hindari kebiasaan meper atau mengusapkan tangan yang berminyak ke permukaan kursi kereta. Membawa bekal tisu untuk membersihkan tangan usai makan tentu lebih baik, setelah itu simpan lagi tisu dan bekas kemasan makanan ke kantong atau tas bawaan anda. Kalau mau meper, ya jangan ke kursi, silakan meper ke baju atau celana anda sendiri.

Hindari juga suap menyuap makanan. Ini biasanya terjadi bagi pasangan yang seolah merasa kereta milik berdua. Nggak harus gitu juga dong, sebentar lagi kan sampai rumah, makan secukupnya saja kan bisa.

Bagaimanapun, berbuka di perjalanan, utamanya di atas KRL atau MRT, adalah momen unik yang tidak bisa kita temui di waktu yang lain. Ada nuansa haru yang menyeruak ketika terpaksa berbuka di perjalanan di tengah-tengah orang-orang yang tidak kita kenal. Saat meneguk air minum untuk membatalkan puasa, tentu ada yang teringat keluarga di rumah tengah berbuka puasa juga.

Ah, Ramadan memang penuh momen menarik dan haru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun