---
Kejadian cekcok petugas versus penumpang seperti itu bukan cuma sekali dua kali terjadi dalam antrean masuk stasiun KRL Commuterline.Â
Petugas keamanan stasiun seolah sudah kenyang menghadapi berbagai tipe penumpang. Ada yang protes, ada yang nggak mau diatur, ada pula tipe penumpang curang.
Maksudnya curang, tipe penumpang ini sering mengelabui petugas dengan mengaku tujuan perjalanannya ke arah Bogor yang nyaris sepi karena melawan arus di saat jam sibuk. Tapi kenyataannya ketika sudah diperbolehkan masuk dan berada di dalam stasiun, rupanya ia ikut naik ke arah Jakarta.
Ada pula modus pura-pura mengisi saldo tiket elektronik di loket yang dekat dengan pintu taping. Begitu petugas lengah, penumpang jenis ini akan menyelinap masuk menerobos antrean. Sejurus kemudian ia sudah berada di area peron tanpa harus antre panjang.
Memang tidak ada orang yang suka mengantre. Antre bukanlah sejenis hobi yang bisa dinikmati orang.
Rata-rata antrean untuk masuk ke dalam stasiun bisa memakan waktu 20 hingga 30 menit. Lumayan pegel juga.
Tapi apa boleh buat karena memang aturannya demikian adanya untuk saat ini. Sebelum pandemi Covid-19 menyerang, tidak ada antrean masuk semacam ini.
Antrean baris berbaris di luar stasiun adalah cara pihak KRL untuk mengurangi kepadatan penumpang dalam kereta. Setidaknya walau ramai orang karena sebagian besar pekerja sudah aktif kembali, tetapi kepadatan dalam gerbong tidaklah se-ekstrem dahulu kala.