Waktu menunjukkan pukul 06.35 WIB, ketika halaman parkir Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor tampak dipenuhi oleh ratusan manusia yang berdiri mengantre.
Mereka berdiri dalam barisan sesuai jurusan KRL yang akan dinaikinya. Ada dua kelompok, yaitu jurusan ke Stasiun Jakarta Kota dan satu lagi tujuan ke Tanah Abang.
Dua kelompok antrean itu akan bergantian masuk melalui pintu elektronik menuju peron stasiun dengan panduan petugas. Penumpang masuk ke peron disesuaikan dengan jurusan KRL yang datang dari arah Bogor.
"Eh, Bu.. Bu..!! Dewasa dikit dong Bu! Tertib dong Bu!" tiba-tiba suara seorang petugas menarik perhatian orang-orang.
Sambil memandu antrean penumpang yang diperbolehkan masuk, petugas itu tampak menceramahi seorang penumpang perempuan.
"Bu! Ibu bisa antre di belakang nggak? Ibu giliran masuknya nanti Bu!"
Si ibu yang ditegurnya justru tampak cuek bebek. Ia masih saja nempel di tubuh seorang penumpang di depannya yang sudah berhak masuk, menguntitnya dari belakang supaya bisa berjalan masuk stasiun tanpa hadangan petugas.
"Bu! Kalau nggak mau antre berangkatnya lebih pagi! Jangan kayak gini!" Omel si petugas.
Ya memang sih, jam segitu rasanya memang sudah kesiangan dan banyak orang buru-buru karenanya. Sedangkan di waktu usai Subuh hingga di bawah jam enam pagi, bahkan nyaris tidak ada antrean karena belum terlalu ramai orang datang ke stasiun.