Eh, tapinya... belum juga ajang WSBK mulai, ternyata aparat yang berwajib di NTB sudah bergerak cepat untuk menebang sejumlah pohon di area pinggir Sirkuit Mandalika.
Tega ih.
Meskipun itu hak yang punya tanah dan pohon, tapi menebang pohon dengan alasan supaya tidak dipanjat orang lagi jelas perlu didebat.
Di belahan dunia manapun yang namanya gerakan menanam pohon itu menjadi hal yang mulia, eh kok sekarang ada pohon nggak salah apa-apa justru ditebang.
Kata panitia, untuk event awal IATC waktu itu sebenarnya gratis lho buat masyarakat setempat. Tapi syaratnya harus sudah vaksin dan pakai aplikasi PeduliLindungi. Jadi warga yang nekat manjat pohon dinsinyalir belum divaksin.
Nah, untuk mengantisipasi warga supaya nggak sembarangan manjat pohon sebenarnya sederhana sekali. Cukup wajibkan pemanjat pohon untuk melakukan scan QR code PeduliLindungi. Â Jadi nanti di riwayat check in bakal muncul riwayat "Pohon di Pinggir Pagar Sirkuit Mandalika". Unik lho.
Kalau begitu, sudah pasti yang belum vaksin nggak bakalan nekat memanjat lagi. Pun yang sudah vaksin mendingan nonton di dalam sirkuit saja, kan udah dikasih gratis.
Duh, solusi beginian saja kok nggak kepikiran sih?
Lain lagi kalau pas ajang WSBK nanti yang mungkin nggak ada alokasi tiket gratis bagi warga lokal. Dari pada ditebang pohonnya lebih baik pasang saja baliho di dekat pagar yang bisa mengganggu pandangan penonton ke arah sirkuit.
Baliho apa kek, soal corona dan arti penting vaksin kek. Sekalian kampanye ngajakin mereka yang masih enggan divaksin. Atau mungkin bisa dipasang di situ, baliho tentang kepak sayap itu lho. Kan lumayan jadi ada manfaatnya daripada pohon yang jadi korban.