Faktanya untuk menangkap siaran televisi digital masih bisa menggunakan antena UHF seperti biasa. Artinya, tidak ada biaya langganan apapun untuk televisi digital. Bebas dan gratis tiap bulannya.
Syaratnya cuma satu, yaitu menambah alat berupa set top box atau STB yang telah mendukung teknologi DVB-T2.Â
Hal tersebut dengan catatan jika televisi kita memang belum mendukung DVB-T2. Jika sudah, tentunya kita tidak perlu membeli perangkat STB lagi.
STB itulah yang bertugas mengubah sinyal dari analog ke digital. Jadi televisi jenis tabung pun jika dijodohkan dengan STB nantinya bisa menangkap siaran televisi digital dengan gambar yang lebih jernih.
Maka, demi "kemerdekaan" dari "semut-semut" yang selama ini betah menghiasi layar televisi di rumah, saya pun pada akhirnya membeli perangkat STB secara online.
Bermacam jenis STB dijual di berbagai toko online. Tentu saja STB yang sudah mendukung teknologi DVB-T2 adalah pilihan tepat.Â
Untuk itu kita harus cermat membaca deskripsi produk dan ulasan dari pembeli sebelumnya sebagai pertimbangan guna menentukan pilihan.
Singkat cerita, STB yang saya pesan akhirnya sampai di rumah dengan selamat. Pemasangannya pun relatif mudah asal kita membaca dan mengikuti langkah-langkah yang tertera di buku petunjuk.
Hal yang sedikit memeras tenaga justru pemasangan antena luar dan penentuan arahnya, karena di daerah tempat tinggal saya antenanya mesti berada di ketinggian yang cukup agar bisa menangkap sebanyak mungkin saluran secara maksimal.
Namun, berbeda dengan saat masih era analog, jika antenanya sudah berada di posisi yang sudah pas tentu ke depannya kita tidak perlu kerja keras lagi untuk sering memutarnya demi menghilangkan "semut" di layar televisi.