Namun, yang lebih parah adalah suami yang sengaja hanya meluangkan waktu sangat singkat mendampingi istrinya meskipun dia punya kesempatan untuk memanfaatkan cuti tahunan. Bisa jadi karena merasakan bahwa aktifitas di rumah justru lebih melelahkan dibandingkan ketika pergi bekerja di kantor.
Alasan mengada-ada jenis suami seperti inilah yang perlu diluruskan. Perjuangan istri tidak hanya selama mengandung sembilan bulan ditambah kesakitan saat proses persalinan. Setelah itu masih berat dan melelahkan bagi istri.
Maka, hadirlah para suami. Dampingi istrimu saat melahirkan dan hari-hari setelahnya semaksimal mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H