Sorotan tajam mengarah ke Luis Enrique, nahkoda Timnas Spanyol jelang gelaran Euro 2020. Bisa-bisanya ia tak membawa satu pun punggawa dari klub elite Real Madrid. Tega pula ia menepikan seorang Sergio Ramos, bek kawakan yang dari perawakannya saja sudah bisa bikin lawan dilanda gelisah di lapangan.
Tak hanya Ramos, pemain Madrid seperti Marco Asensio, Lucas Vazquez, dan Nacho Fernandez, juga tak dilirik oleh Enrique. Dilirik saja tidak, apalagi dipanggil?
Spanyol terkini bukanlah Spanyol yang dulu dipenuhi oleh sekumpulan pemain yang dijuluki sebagai generasi emas. Masanya Iniesta, Xavi, hingga Iker Cassilas, sudah lewat dimakan sejarah.
Enrique yang identik dengan Barcelona, dianggap menepikan pemain Real Madrid karena sentimen pribadi. Tuduhan yang jelas-jelas dibantah oleh Enrique, tapi jelas bakal mengganggu langkah Spanyol di Euro 2020.
Laga pemanasan jelang Euro 2020 melawan Portugal di Estadio Wanda Metropolitano, Jumat, 4/6 kemarin, menjadi gambaran jelas betapa Spanyol terlihat sedikit nervous meladeni perlawanan sang juara bertahan.
Skor akhir memang 0-0, dan ball possession unggul sebesar 66% berbanding 34%. Tapi beberapa momen di lapangan menunjukkan bahwa Spanyol masih butuh naluri membunuh dan menghilangkan kegugupan di lini belakang.
Alvaro Morata sang terhujat
Memasuki menit 90, Morata lolos dari jebakan offside, ia berlari ke arah gawang Portugal meninggalkan barisan bek lawan yang kepayahan mengejar.
Tembak! Duarr! Bola ditendang Morata melewati kiper tapi justru keras menghajar tiang gawang. Kemenangan pun urung diraih La Furia Roja. Sorot kamera kemudian mengarah ke reaksi suporter tuan rumah yang tampak memegangi kepala hingga ngomel-ngomel sendiri.
Pemain yang dirental Juventus itu benar-benar tidak klinis, meskipun rambutnya selalu klimis. Peluang itu juga kesekian kalinya yang dibuang Morata dan kawan-kawan.