Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hindari Kisruh COD, Ini Dia Solusi yang Bisa Dilakukan Seller dan Marketplace

20 Mei 2021   20:06 Diperbarui: 21 Mei 2021   04:00 3048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi yang kerap nongkrong di depan televisi belakangan ini, pasti tidak asing lagi dengan iklan komersial sebuah marketplace yang dibintangi oleh komedian Tukul Arwana. 

Sambil bergaya joget-joget khasnya, Tukul pun menyanyikan lagu bertema COD alias cash on delivery. Intinya iklan tersebut menawarkan kemudahan sistem pembayaran COD yang aman dan bisa menjangkau ke manapun juga.

Bisa jadi tersebut karena saking gencarnya, iklan tersebut berhasil masuk ke benak calon konsumen di seluruh penjuru Nusantara dan membuat banyak orang berani menjajal belanja online dengan sistem COD. Apalagi ditunjang faktor lagu iklan yang bisa "meracuni".

Namun terlepas dari itu juga, sistem COD ala marketplace memang tengah naik daun dan disukai oleh masyarakat yang masih malas menggunakan pembayaran nontunai. Sistem ini juga mampu mengatasi kelemahan konsumen di daerah pelosok yang jauh dari akses bank.

Tetapi melihat banyaknya kasus viral belakangan ini yang menyeruak karena pemahaman yang salah tentang sistem COD ala marketplace, membuat sebagian masyarakat mendesak agar sistem COD dihapuskan dari marketplace.

Para kurir adalah korban yang sering terkena imbasnya. Gegara konsumen menolak membayar padahal sudah membuka kemasan paket, maka kurir berisiko mengganti rugi barang tersebut. Belum lagi kalau kena caci maki konsumen. Juga mereka yang apes bolak-balik ke rumah konsumen karena pas didatangi tak pernah ada di rumah.

Namun apakah menghapus sistem COD bakal menyelesaikan masalah? Tentu saja tidak karena masih banyak konsumen pengguna sistem COD yang taat aturan dan tidak pernah merugikan para kurir. Mereka ini punya alasan sendiri untuk lebih memilih sistem COD dibandingkan sistem bayar duluan dengan pembayaran nontunai.

Jadi PR utama dalam polemik COD ini adalah bagaimana membuat seluruh pengguna marketplace paham tentang sistem COD yang berlaku. Perlu digarisbawahi bahwa COD-nya marketplace memang beda dengan COD tradisional yang pakai sistem janjian dulu dan boleh nggak jadi beli kalau si pembeli tidak sepakat.

COD tradisional ini dulu pernah saya lakukan saat menjual laptop bekas saya. Ada calon pembeli yang mengurungkan niat membeli karena kondisi barang tidak sesuai ekspektasinya, dan saya sebagai penjual memakluminya.

Namun, bicara COD ala marketplace yang sistem ketemuannya bukan antara penjual dan pembeli tapi antara pembeli dan kurir atau pengantar barang, maka mau tidak mau si pembeli harus membayar terlebih dahulu. 

Perkara barang salah kirim atau tidak sesuai ekspektasi, ada mekanisme di aplikasi marketplace untuk komplain kepada penjualnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun