Entah ada hubungannya dengan situasi di bulan Ramadan ini, tampaknya pelaku-pelaku kejahatan yang bermunculan belakangan ini menunjukkan bahwa mereka sedang butuh duit.
Bagi saya sendiri peristiwa tersebut, terutama kejadian di Cibinong jelas bikin was-was, karena sebelum ini saya kerap datang ke toko tersebut serta di deretan toko atau warung di sepanjang jalan itu.
Situasinya memang selalu ramai dan siapa saja bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk melakukan kejahatan.
Antisipasi Curanmor dengan cara sederhana
Nah, sudah jelas sekarang bahwa pemilik sepeda motor tidak bisa mengandalkan keberadaan tukang parkir semata. Perlu antisipasi lebih agar sepeda motor yang kita parkir di tempat umum bisa aman.
Kunci stang dan tutup lubang kunci adalah hal wajib dan menjadi fitur standar sebuah sepeda motor. Tapi meskipun kita sudah melakukan penguncian stang dan lubang kunci, faktanya maling masih bisa menggondol motor tersebut.
Mengantisipasi hal itu, selain kunci stang dan tutup lubang kunci, saya sering menggukan helm sebagai pengaman tambahan.
Hah, kok helm?
Maka jika saya taruh helm di atas spion dan talinya melilit kuat di antara spion dan stang motor, saya berasumsi hal ini bakal bikin pencuri malas untuk repot-repot mengurai ikatan helm itu. Apalagi jika saya bawa dua helm dan saya ikat di stang kanan dan kiri. Pasti malingnya mikir mending ambil motor lainnya saja yang nggak bikin ribet.
Pertimbangan lainnya, pencuri motor kerap sudah memakai helm saat melakukan aksinya. Tentu agak aneh dan menarik perhatian jika ia terlihat sibuk ngurusi dua helm lainnya di atas sepeda motor.