Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Siang Bolong di Bulan Ramadan, Tren Curanmor Sasar Parkiran Toko

18 April 2021   16:05 Diperbarui: 20 April 2021   12:11 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi curanmor di daerah Cibinong, Bogor (instagram @cibinongviral)

Entah ada hubungannya dengan situasi di bulan Ramadan ini, tampaknya pelaku-pelaku kejahatan yang bermunculan belakangan ini menunjukkan bahwa mereka sedang butuh duit.

Bagi saya sendiri peristiwa tersebut, terutama kejadian di Cibinong jelas bikin was-was, karena sebelum ini saya kerap datang ke toko tersebut serta di deretan toko atau warung di sepanjang jalan itu.

Situasinya memang selalu ramai dan siapa saja bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk melakukan kejahatan.

Antisipasi Curanmor dengan cara sederhana

Nah, sudah jelas sekarang bahwa pemilik sepeda motor tidak bisa mengandalkan keberadaan tukang parkir semata. Perlu antisipasi lebih agar sepeda motor yang kita parkir di tempat umum bisa aman.

Kunci stang dan tutup lubang kunci adalah hal wajib dan menjadi fitur standar sebuah sepeda motor. Tapi meskipun kita sudah melakukan penguncian stang dan lubang kunci, faktanya maling masih bisa menggondol motor tersebut.

Mengantisipasi hal itu, selain kunci stang dan tutup lubang kunci, saya sering menggukan helm sebagai pengaman tambahan.

Hah, kok helm?

Setidaknya bikin ribet pencuri (foto: widikurniawan)
Setidaknya bikin ribet pencuri (foto: widikurniawan)
Ya, mengingat pencuri beraksi dalam hitungan detik saja, maka umumnya mereka tak mau ribet dengan segala macam barang yang nempel di sepeda motor.

Maka jika saya taruh helm di atas spion dan talinya melilit kuat di antara spion dan stang motor, saya berasumsi hal ini bakal bikin pencuri malas untuk repot-repot mengurai ikatan helm itu. Apalagi jika saya bawa dua helm dan saya ikat di stang kanan dan kiri. Pasti malingnya mikir mending ambil motor lainnya saja yang nggak bikin ribet.

Pertimbangan lainnya, pencuri motor kerap sudah memakai helm saat melakukan aksinya. Tentu agak aneh dan menarik perhatian jika ia terlihat sibuk ngurusi dua helm lainnya di atas sepeda motor.

Jangan lupa ikat erat dan butuh waktu lama untuk melepasnya (foto: widikurniawan)
Jangan lupa ikat erat dan butuh waktu lama untuk melepasnya (foto: widikurniawan)
Selain helm, tas belanjaan juga bisa bermanfaat jika kita ikat dengan gaya lilit putar-putar di stang motor. Misal isinya sayuran juga lebih baik, kan maling malas juga dapat bonus belanjaan ala emak-emak saat beraksi.

Nggak apa-apa lah kita sendiri juga ikutan repot saat parkir, tapi ini masih lebih baik daripada menyesal belakangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun