Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nak, Hormati Ibumu, Gurumu Sepanjang Masa

15 November 2020   12:55 Diperbarui: 15 November 2020   13:11 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar di rumah saat pandemi (foto: widikurniawan)

Belajar di rumah saat pandemi (foto: widikurniawan)
Belajar di rumah saat pandemi (foto: widikurniawan)
Sejak awal kami memang tidak setuju dengan pandangan yang seolah-olah menimpakan segala urusan pendidikan anak kepada sekolah dan menepikan peran keluarga. Sekolah bukanlah tempat penitipan anak. Guru di sekolah dan orang tua di rumah adalah sama-sama guru bagi anak-anak. Harus saling mengisi dan bekerja sama. Rumah, khususnya ibu sejatinya adalah sekolah pertama dan utama bagi anak.

Maka beruntunglah saya, ketika istri saya melangkah menyingsingkan lengan, bahu membahu dengan guru di sekolah dalam pembelajaran jarak jauh.

Tak dipungkiri memang terkadang emosi bisa lepas kontrol ketika istri saya mendampingi anak belajar. Masih dalam tahapan wajar menurut saya, apalagi situasi tersebut kemudian diakhiri dengan saling berpelukan dengan anak serta saling memaafkan.

"Maaf ya Bunda, aku janji mau belajar yang rajin dan fokus," ucap si sulung jika usai membuat 'drama' saat belajar.

Saya meilihatnya sebagai bagian pelajaran hidup, karena pendidikan bukanlah melulu tentang pelajaran yang tertulis di buku. Budi pekerti, perilaku dan karakter, nyatanya lebih banyak dibangun dari rumah. Demikian pula tentang bekal ketrampilan hidup, seperti memasak, membersihkan rumah dan melakukan pekerjaan harian lainnya.

Mengajarkan ketrampilan hidup sejak dini (foto: widikurniawan)
Mengajarkan ketrampilan hidup sejak dini (foto: widikurniawan)
Situasi pandemi bagaimanapun juga membuat peran orang tua makin vital berkaitan dengan pendidikan anak. Inilah yang disadari istri saya sehingga ia pun juga kerap menambah ilmu dengan mengikuti serangkaian webinar dan IG live bertemakan parenting dan pendidikan anak yang kini kian marak diselenggarakan.

Ya, situasi luar biasa ini memang harus dihadapi dengan langkah-langkah luar biasa pula supaya tidak terjadi kondisi yang membuat generasi ini menjadi tertinggal.

Harapan-harapan untuk kembali pergi ke sekolah tetap saja kami pupuk dalam diri anak-anak. Demikian pula tentang cita-cita, tentang langkah satu tahun ke depan, beberapa tahun ke depan dan di masa depan setelah itu.

"Bunda, aku kalau sudah besar mau kuliah di Jerman, bisa nggak? Kan bisa jadi arsitek, bisa jadi youtuber juga," tanya si sulung.

"Eh, nggak jadi youtuber ding, jadi pembuat kapal aja," ralatnya.

"Cita-cita yang penting bermafaat bagi orang lain. Kalau kamu mau kuliah di Jerman syaratnya kamu harus belajar rajin, banyak membaca dan rajin berdoa," jawab Bundanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun